25 September 2008

AKKBB Sewa "Banser" Serang FPI !


"Guntur menyewa preman-preman yang berpakaian Banser sejak pagi sudah nongkrong, sambil merokok. Preman ini bukan Islam. Jadi kita buktikan ini orang yang ingin memancing-mancing. Kejar juga orang-orang yang di belakang mereka seperti Adnan Buyung," papar Habib Rizieq

Saat sidang Ketua FPI Habib Rizieq diskors, tiba-tiba ada serangan dari massa berbaju hitam-hitam bertuliskan Banser NU. Batu-batu pun melayang. Para pendukung Habib Rizieq dari FPI yang mayoritas berbaju putih-putih pun berusaha mengejar massa yang terus melempari batu.

Insiden terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (25/9) pukul 12.30 WIB. Awalnya massa FPI mayoritas berada di lantai 2 tempat sidang Rizieq digelar. Tiba-tiba massa FPI lainnya yang ada di halaman gedung pengadilan berteriak. "Anak gue dilemparin batu, digebukin, ayo FPI yang di atas turun."

Mendengar itu massa FPI di lantai 2 segera turun dan keluar dari gedung pengadilan. Aparat kepolisian juga ikut berlarian. Polisi dengan sigap mengambil tameng dan helm. Mereka pun bersiaga di depan pagar gedung pengadilan.

Terlihat massa Banser sekitar 20 orang terus melempari massa FPI dengan batu. Sejumlah massa Banser tampak memutar-mutarkan gesper ke udara. Sedangkan massa FPI tak peduli dengan lemparan batu tersebut dan terus mengejar massa Banser. Akhirnya massa Banser kabur.

Insiden ini sempat memacetkan lalu lintas di Jl Gadjah Mada. Setelah massa Banser kabur, massa FPI kembali ke gedung pengadilan untuk bertahan. Polisi juga tetap bersiaga di gerbang gedung pengadilan.

Sedangkan - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq akan melaporkan aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) Guntur Romli ke kepolisian menyusul aksi bentrokan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Guntur dinilai telah melakukan adu domba.

"Kami akan melaporkan Guntur Romli karena anarkis, adu domba, fitnah dan upaya pembunuhan terhadap murid-murid saya. Jadi saya minta pihak kepolisian untuk mengejar mereka," kata Habib Rizieq.

Hal ini disampaikan Habib Rizieq dalam jumpa pers di Masjid PN Jakarta Pusat, Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2008). Habib Rizieq tampak didampingi Komandan Laskar Islam Munarman.

Dikatakan Rizieq, seluruh anggota FPI maupun LPI tidak akan takut diteror siapapun.

"Guntur menyewa preman-preman yang berpakaian Banser sejak pagi sudah nongkrong, sambil merokok. Preman ini bukan Islam. Jadi kita buktikan ini orang yang ingin memancing-mancing. Kejar juga orang-orang yang di belakang mereka seperti Adnan Buyung," papar Habib Rizieq

Sedangkan Guntur menceritakan, kejadian tersebut berawal saat dirinya dan anggota AKKBB hendak pulang dengan menggunakan mobil yang di parkirkan di gedung PT Pelni. Tiba-tiba saja pihaknya diserang. (dakta.com)

Lesbian & Gay Penolak Terbesar RUU Pornografi

Arus Pelangi dan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Trangender dan Interseksual (LGBTI) menyatakan sikap menolak pengesahan RUU Pornografi. Mereka mengancam akan mengajukan uji materil ke Mahkamah Konstitusi (MK), jika nantinya RUU itu disahkan.

Dalam pandangan mereka, RUU Pornografi memasung kebebasan berekspresi warga negara, akibat adanya intervensi terhadap persepsi masyarakat yang bersifat privat, seperti kesusilaan dan moralitas.

Koordinator Jaringan Kerja Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Ratna Batara Murti mengatakan, RUU ini juga memperkeruh konflik yang telah ada, baik vertikal maupun horisontal.

"Apabila diberlakukan, RUU ini akan mempengaruhi proses disintegrasi bangsa," kata Ratna mengatasnamakan Arus Pelangi dan LGBTI, dalam konferensi pers uji publik kelayakan RUU Pornografi, di Jakarta Media Center, Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (25/9/2008).

Selain itu, kata Ratna, RUU tersebut masih mengandung multitafsir. RUU itu dapat dijadikan alat pemerintah untuk mengkriminalisasikan setiap orang atau kelompok tertentu yang tidak disukai pemerintah.

Ratna menegaskan, RUU itu telah melanggar hal-hak WNI tentang ratifikasi International Covenant on Civil and Political Right (ICCPR) melalui UU Nomor 12 Tahun 2005 dan International Covenant on Economic Social and Cultural Right (ICESCR) melalui UU Nomor 11 Tahun 2005.

Karenanya, Arus Pelangi dan kelompok LGBTI meminta pemerintah mematuhi hukum internasional itu, serta menuntut kepada DPR dan Presiden untuk tidak mensahkan RUU ini.

Sebelumnya Forum Umat Islam (FUI) mendatangi DPR untuk mendesak dikembalikannya format RUU Pornografi menjadi RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi.

Alasan pengembalian format RUU itu, menurut dia, agar undang-undang yang akan disahkan nanti adalah aturan yang betul-betul efektif mencegah dan memberantas pornografi dan pornoaksi.

Sekjen FUI Al Khaththath juga menambahkan, hingga kini seluruh ormas Islam dengan berbagai laskarnya siap mengawal disahkan RUU Pornografi itu. "Kami siap mengawal segenap upaya untuk mencegah pornografi dan pornoaksi yang merusak akhlak bangsa ini, walaupun nyawa taruhannya," tegasnya (dakta.com)

Luar Bisa, Bush Pidato Ahmadinejad Kasih Jempol Terbalik !


Ahmadinejad yang juga duduk di antara peserta sidang menunjukkan ketidaksukaannya saat Bush berpidato. Dia melambaikan tangan kepada orang-orang di sampingnya kemudian menebar senyum. Menoleh ke arah seorang pengawal saat Bush berpidato, Ahmadinejad terlihat satu kali mengacungkan jempolnya ke bawah. Tanda itu umum diartikan sebagai simbol tak setuju.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengacungkan jempol terbalik sebagai tanda tak setuju ketika Presiden AS George W Bush berpidato di depan peserta sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tadi malam.

Dalam pidato selama 22 menit itu, Bush di antaranya menyebut Iran sebagai sponsor terorisme global. Bush yang tinggal 119 hari lagi menjabat sebagai Presiden sempat mendapat aplaus selama 10 detik dari para hadirin saat dia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk melawan aksi bom bunuh diri, penculikan, dan taktik teror lain.

Ahmadinejad yang juga duduk di antara peserta sidang menunjukkan ketidaksukaannya saat Bush berpidato. Dia melambaikan tangan kepada orang-orang di sampingnya kemudian menebar senyum. Menoleh ke arah seorang pengawal saat Bush berpidato, Ahmadinejad terlihat satu kali mengacungkan jempolnya ke bawah. Tanda itu umum diartikan sebagai simbol tak setuju.

Dalam pidatonya, Bush mengatakan, rezim seperti Syria dan Iran senantiasa mendukung terorisme. "Tetapi, jumlah mereka terus turun dan mereka akan terus terisolasi dari dunia," kata Bush. Ia mengatakan, kekuatan internasional harus terus berupaya melawan ambisi nuklir Korut dan Iran. Bush mengungkapkan, meskipun PBB pernah menentang invasi AS ke Irak, para anggota PBB harus bersatu untuk memperjuangkan suksesnya demokrasi. Dan dia mengecam Rusia yang menyerang Georgia dengan menyebut tindakan itu melanggar piagam PBB.

Tidak mau kalah Ahmadinejad berulang kali menegaskan bahwa berbagai kebijakan luar negeri AS justru memicu aksi terorisme. Ia menambahkan, intervensi militer AS ke seluruh dunia malah menyebabkan ambruknya pasar keuangan global. Ahmadinejad pun tidak akan menggubris seruan AS dan negara-negara barat untuk menghentikan program nuklirnya. Ia bersumpah militer Iran akan "memotong tangan" siapa pun yang akan menghancurkan fasilitas nuklirnya.

Ahmadinejad mengatakan, terorisme meluas dengan cepat di Afganistan karena AS masih bercokol di Irak, enam tahun setelah rezim Presiden Saddam Hussein digulingkan. "Kerajaan Amerika di dunia menuju akhir perjalanan dan penguasa setelahnya harus membatasi intervensi mereka pada wilayah perbatasan mereka sendiri," kata Ahmadinejad.

Dia menuduh AS memulai perang di Irak dan Afganistan untuk memenangkan pemilu Presiden George W Bush. Ia pun mengecam upaya AS dan negara-negara Barat untuk menghentikan program nuklir Iran. Ahmadinejad juga menghujat Israel. Ia mengatakan, rezim Zionis itu di ambang kehancuran.

Obama ikut sewot

Calon Presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Barack Obama, mengecam sikap anti-Zionis dan anti-AS oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB.

"Saya mengecam keras pidato kebencian Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di PBB, dan saya menyesalkan bahwa ia memiliki suatu landasan kebencian dan anti-Semitis," kata Obama dalam suatu pernyataan.

"Ancaman dari program nuklir Iran adalah sangat berbahaya. Kini saatnya rakyat AS bersatu memberlakukan sanksi kuat guna meningkatkan tekanan terhadap rezim Iran," kata Obama.

Dalam pidatonya, Ahmadinejad mengutuk Israel dan sekutu kuatnya, AS, dan mengatakan, "Rezim Zionis sedang dalam keruntuhan dan tidak ada jalan baginya untuk keluar dari lobang yang ia gali sendiri bersama para pendukungnya."

"Kekaisaran AS di dunia kian mendekati ujung jalannya." (dakta.com)

Mengapa Mereka Benci RUU Pornografi ?


Berita MetroTV petang, 18 September 2008, mengangkat diskusi ringan soal rencana pengesahan RUU Pornografi. Disana tampil anggota dewan yang anti RUU Pornografi dari Fraksi PDIP dan yang mendukung RUU dari Fraksi PAN. Untuk kesekian kalinya kita membuka halaman debat kusir soal RUU Pornografi (dulu RUU Anti Pornografi Pornoaksi). Tahun 2006 lalu Ummat Islam menggelar “Aksi Sejuta Ummat” di Monas menuntut RUU APP segera disahkan, tetapi realisasinya alot amat. Sebagian kalangan sudah gemas melihat perkembangan media-media pornografi, sementra yang lainnya oke-oke aja.

Untuk melihat perdebatan baru ini, kita perlu lebih jujur memahami konstruksi sikap orang-orang yang anti RUU Pornografi. Istilahnya, “Jangan ada dusta di antara kita.” Hal itu dimaksudkan agar kita tidak keletihan menghadapi alasan-alasan mereka yang terus diperbaharui itu. Ketika satu alasan dibantah, segera muncul alasan berikutnya, termasuk yang paling naif sekalipun.

Begitu terus berlangsung, setiap ada jawaban selalu ada alasan baru. (Kata anak-anak, capek deh!). Dengan memahami desain sikap mereka, akan membantu kita lebih konsisten dengan masalah ini. Semoga Allah Ta’ala memudahkan perjuangan Ummat. Amin.

Disini saya akan ungkap alasan-alasan kalangan anti RUU Pornografi. Sebagai tambahan, pihak-pihak yang menentang RUU itu tidak jauh dari komunitas PDIP, PDS, gerakan SEPILIS, seniman liberal, LSM anti Syariat Islam, Mbah Dur, komunitas gereja, media massa sekuler, dan semisalnya.

Cukup UU dan KUHP
Alasan paling standar dari kalangan anti RUU Pornografi adalah soal UU dan KUHP. Kata mereka, selama ini sudah ada UU Perlindungan Anak, ada KUHP, dll. Sudah banyak produk UU yang bisa digunakan untuk menjerat media-media pornografi dan model-model yang menjadi pelaku porno aksi. “Sudah pake aja UU yang ada. Tak usah bikin UU baru. Yang sudah aja manfaatkan sebaik mungkin, itu sudah cukup!” kata mereka.

Cara mematahkan alasan di atas sangat mudah, yaitu: “Kalau memang semua UU itu efektif bisa mencegah penyebaran media pornografi, mengapa sampai saat ini masih banyak produk-produk pornografi beredar luas? Itu artinya UU-nya mandul, sebab tidak mengatur masalah ini secara spesifik.”

Mereka akan balik membantah, “Ya, itu artinya penegakan hukumnya yang lemah, bukan UU-nya yang salah! Jangan salahkan UU-nya, tapi salahnya penegakan hukumnya yang lemah.”

Kita pun bisa menjawab balik, yaitu:
“Pertama, Anda katakan penegakan hukum lemah. Berarti disini ada pihak-pihak yang tidak menunaikan amanah hukum dengan baik. Pihak itu bisa kepolisian, kejaksaan, atau kehakiman. Mereka bisa disebut telah melanggar hukum karena tidak melaksanakan amanah penegakan hukum dengan baik. Kalau begitu apakah Anda telah menuduh kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman telah melanggar hukum karena tidak melaksanakan UU/KUHP dengan benar? Tolong Anda sebutkan bukti-bukti pelanggaran hukum mereka, karena tidak menegakkan hukum secara baik! Kalau ada bukti-buktinya, hal itu bisa menjadi modal melakukan class action untuk menuntut tanggung-jawab mereka.”

“Kedua, UU atau KUHP yang ada saat ini hanya memberikan aturan yang sifatnya general (umum), sehingga tidak efektif lagi untuk menghadapi realitas perkembangan media pornografi, teknologi yang dipakai di dalamnya, modus penyebaran, pelaku, motiv bisnis dan sebagainya. Realitasnya sudah sangat komplek, tetapi ketentuan-ketentuan hukum yang digunakan sudah ketinggalan jaman. Bayangkan, untuk fenomena pornografi yang telah sedemikian rumit hanya cukup dihadapi dengan beberapa gelintir pasal saja. Itu menunjukkan bahwa bangsa kita tidak memiliki komitmen moral. Soal moral hanya omong kosong doang!”

Kalau mereka terus beralasan dengan lemahnya penegakan hukum, mereka harus tunjukkan bukti-bukti kongkretnya kelemahan itu, jangan hanya teori saja. Tunjukkan bagaimana kasusnya, apa buktinya, siapa pelaku “kelemahan penegakan hukum” itu! Sekali lagi, jangan omdo atau omkos!

Masyarakat Bali dan Papua

Ini alasan lain, soal Bali. “Bagaimana dengan di Bali? Bukankah disana banyak turis-turis manca negara yang berpakaian minim? Kalau mereka dituduh pornoaksi, berarti pariwisata di Bali bisa hancur, dong? Wong selama ini mereka dapat makan dari pakaian-pakaian minim itu,” kata mereka.

Sebenarnya, hal ini sudah dijawab oleh para anggota dewan yang ikut merumuskan RUU Pornografi. Katanya, dalam implementasi UU Pornografi di lapangan akan disesuaikan dengan kebijakan spesifik setiap daerah. UU Pornografi dianggap sebagai rujukan umum, lalu implementasinya disesuaikan kondisi masyarakat setempat. Tradisi moralitas masyarakat setempat menjadi pertimbangan dalam implementasi UU tersebut di lapangan. Artinya, nanti diperlukan Perda (Peraturan Daerah) yang akan merinci penerapan UU Pornografi di lapangan.

Kemudian, mereka berasalan dengan masyarakat Papua yang masih memakai koteka. “Wah, gimana kalau pelaku porno aksi ditangkap? Nanti laki-laki Papua akan ditangkapi karena mereka memakai koteka? Ini sama saja dengan merusak Bhineka Tunggal Ika, merongrong keutuhan bangsa, merusak kekayaan budaya bangsa.”

Sama saja, seperti kondisi Bali di atas. Hal ini menyangkut situasi spesifik yang umum berlaku di suatu tempat. Di Bali banyak bule berpakaian minim dengan alasan pariwisata. Sementara di Papua, alasannya sikap berbudaya masyarakat masih cenderung primitif. Termasuk di daerah pedalaman suku tertentu, adat berpakaiannya juga bersifat minimalis. Kenyataan-kenyataan seperti ini dikembalikan kepada kebijakan Pemda setempat untuk menetapkan Perda yang lebih relevan dengan daerah masing-masing. “Gitu aja kok repot,” kata Si Mbah Dur.

UU Pornografi ini sangat penting sebagai benteng moral bagi mayoritas masyarakat perkotaan yang umumnya Muslim. Merekalah yang selama ini menjadi sasaran rawan penyebaran pornografi. Jumlah mereka mayoritas, sehingga jangan karena kepentingan minoritas (di Bali atau Papua), lalu kita korbankan moralitas masyarakat mayoritas itu. Jika seperti itu, lalu dimana keadilan? Dimana proporsionalitas? Dimana demokrasi yang mereka agung-agungkan? Bukankah disana ada PDIP? Apa arti huruf “D” pada nama PDIP?

Mengekang Kebebasan Seniman

Selanjutnya, alasan kebebasan ekspresi. “RUU Pornografi jelas memasung kebebasan para seniman. Mereka tidak bisa berekspresi secara bebas, padahal seni itu kebebasan. Seni akan kehilangan ruh-nya kalau dikekang dengan aturan-aturan moral. Seni dan moral adalah dua hal berbeda, jangan dicampur-adukkan. RUU macam itu pasti akan menghambat kreasi dan ekspresi para seniman!” kata mereka.

Mungkin, orang-orang itu termasuk komunitas yang mengagamakan seni. Seni dianggap sebagai agama, yaitu standar nilai yang paling tinggi. Sedangkan kita adalah Ummat beragama, kita tidak memandang seni di atas segala-galanya. Kita Muslim (atau ummat beragama tertentu), sementara mereka menyembah seni. Dan alhamdulillah, sejak awal negara ini bukan negara ateis tetapi negara beragama. Lihatlah sila pertama Pancasila, “Ketuhanan yang Maha Esa!”

Para seniman yang mengagung-agungkan seni itu, mereka boleh memuaskan kehendaknya jika dasar negara kita berbunyi, “Kesenian yang maha kuasa!” Nah, kalau dasarnya seperti itu, silakan mereka berpuas-puas diri dengan kebebasan seni tanpa kendali. Dan ironinya, orang-orang sengak ini sering menuduh aktivis Islam sebagai “anti Pancasila”. Siapa yang ngomong, siapa yang bohong?

Sebenarnya, kalau orang-orang beragama seni ini ingin kebebasan mutlak dalam berkesenian. Hal itu silakan saja, asal untuk diri mereka sendiri, secara tertutup, tidak disebarkan di tengah masyarakat. Misalnya, Ayu Utami, Rieke Dyah, Dian Sastro, dll. mau memuaskan ekspresi seninya, silakan di komunitas sendiri, tidak perlu disebar ke masyarakat luas. Kalau masuk domain masyarakat luas, jelas kami akan sangat keberatan. Kami masyarakat beragama, bukan para penyembah seni. Seni hanyalah sub kehidupan, bukan inti kehidupan.

Lagi pula, disini tampak ketidak-jujuran para seniman sengak ini. Misalnya, mereka ingin diberi kebebasan menggambar tubuh wanita telanjang, tanpa sehelai benang. Kalau ditanya, mengapa harus obyek seperti itu? Jawabnya, “Ini adalah ekspresi kebebasan seni. Seni itu bebas, suka-suka kita mau menggambar apa saja. Moral tidak boleh bicara disini.” Seolah, demi seni mereka bebas berekspresi, tak perlu dikekang oleh aturan apapun. Tetapi, alasan itu sebenarnya dicari-cari saja. Intinya, otak mereka ngeres, suka panorama-panorama seksual, lalu diungkapkan dengan teori macam-macam. Intinya sex fantasy, tetapi teorinya rumit-rumit.

Coba kita tanya, “Kalau memang kebebasan, mengapa tidak menggambar hewan telanjang? Bisa jadi disana juga ada keindahan?” Mereka akan menjawab, “Oh tidak bisa, ini selera manusia, obyeknya juga manusia.” Lalu kita tanyakan lagi, “Kalau alasannya manusia, mengapa harus selalu kaum wanita yang menjadi onyek?” Mereka akan menjawab, “Tidak, pada diri kaum wanita ada potensi kekuatan seni yang hebat. Kaum laki-laki tidak memilikinya.” Dan terakhir kita kunci akal mereka, “Kalau memang harus wanita, mengapa tidak menggambar nenek-nenek tua, anak-anak perempuan balita atau bayi-bayi kecil?” Bahkan seandainya mereka setuju dengan menggambar nenek-nenek, balita, atau bayi perempuan, kita masih punya satu pertanyaan lagi, “Mengapa obyek yang dipakai selalu orang lain? Mengapa Anda tidak pernah memakai keluarga Anda sendiri sebagai obyek?”

Pertanyaan di atas bukan maksudnya menyuruh mereka menggambar obyek-obyek itu. Tidak sama sekali. Ia hanya sekedar test kejujuran untuk mengejar motivasi asli para seniman itu. Ternyata disana ada sex fantasy, tidak lebih. Soal teori kebebasan, keindahan, ekspresi, dll. itu cumeng (cuma tameng!). Kalau ada perempuan-perempuan ikut ngeyel mendukung kebebasan seni itu, biasanya mereka termasuk perempuan yang “sudah tinggal ampas” saja.

Alasan Anggota Dewan PDIP

Menarik mencermati alasan dua orang anggota dewan PDIP. Satu orang disampaikan dalam acara “Debat TVOne”, satu lagi dalam dialog ringan di MetroTV petang yang telah disebut di bagian awal.

Alasan pertama, jika UU Pornografi diberlakukan tidak otomatis akan mengerem penyimpangan moral pelaku-pelaku pornografi. Menurut sebuah data, di Swedia yang tidak ada larangan pornografi terbukti angka kasus pemerkosaan kecil. Sementara di Timur Tengah yang memberi restriksi ketat antara hubungan laki-laki perempuan, disana justru marak pemerkosaan. Musdah Mulia (muftinya kaum homoseks) mendukung data itu sambil mengatakan, restriksi tidak otomatis menekan angka pelanggaran seksual. Kurang lebih seperti itu.

Jawaban yang bisa diberikan: “Kalau ada UU Pornografi saja tidak mampu mengerem, apalagi kalau tidak ada? Lagi pula, kan UU itu belum disahkan, belum diundangkan, mengapa sudah mengadili sedemikian rupa? Mengapa tidak diberi kesempatan dulu dilaksanakan, misalnya selama 15 tahun? Jika hasilnya sukses, UU itu dipertahankan; jika tidak sukses, ia diperbaiki. Mudah kan? Gitu aja kok repot!” Lagi-lagi harus meminjam istilah Si Mbah.

Soal data perbedaan realitas sosial di Swedia dan Timur Tengah. Ya, data tersebut harus dikemukakan secara jelas, jangan hanya mengatakan, “Kami memiliki data anu!” Ungkapkanlah, biar kita sama-sama bisa melihat. Kalau perlu posting di internet, biar bisa dilihat secara keroyokan.

Begini Bu Dewan, kalau mengungkap data jangan setengah-setengah, tetapi harus menyeluruh. Misalnya, perbedaan angka pemerkosaan di Swedia dan Arab Saudi. Dua negara ini secara garis besar sudah berbeda. Arab Saudi itu luas, mungkin bisa mencapai 10 kali luas Swedia. Penduduknya juga jauh lebih banyak, sekitar 25 juta jiwa. Jelas, dari dua data berbeda, akan menghasilkan angka berbeda pula.

Bisa jadi di Swedia tidak ada pemerkosaan. Tetapi jangan gegabah memahaminya! Disana pemerkosaan tidak terjadi, sebab memang kebebasan seks diperbolehkan, bahkan pelacuran, juga mungkin homoseks. Membandingkan dengan Arab Saudi, jauh sekali. Jangankan pelacuran, perzinahan, apalagi homoseks, hijab untuk memisahkan komunitas wanita dan laki-laki diterapkan disana. Jadi tidak adil membandingkan negara liberal yang menghalalkan kebebasan seks, dengan yang menerapkan Syariat Islam. Swedia mungkin tidak butuh pemerkosaan, sebab hukum negara sudah membolehkan seks apa saja.

Kalau di Saudi, biasanya pelaku pemerkosaan itu terjadi karena tiga sebab: Satu, pihak pelaku telah sangat terpengaruh oleh budaya Barat, saat mereka berlibur ke negara Barat, membaca majalah, mengakses internet, atau melihat TV-TV di Barat melalui parabola. Dua, adanya wanita-wanita asing di tengah keluarga-keluarga Saudi, yaitu dari kalangan TKW. Namanya manusia, suatu saat bisa khilaf ketika misalnya melihat ada “rok tersingkap”. Oleh karena itu, biar tidak merusak negara lain, sebaiknya program TKW distop saja. PDIP bisa diminta bantuan untuk menghentikan program itu. Tiga, karena agresitifitas korban wanitanya. Banyak orang mengatakan, bahwa korban-korban itu kerap berpenampilan menggoda di depan majikan atau anak-anaknya.

Kemudian alasan satu lagi dari wakil PDIP, yaitu: “Dalam UU Pornografi terdapat aturan tentang keterlibatan masyarakat untuk mencegah pornografi, hal itu akan melahirkan polisi-polisi swasta.” Mungkin yang dimaksud polisi swasta disini adalah organisasi Islam seperti FPI.

Namanya UU, ia dibuat untuk mengatur, biar masyarakat tidak anarkhis. Perbuatan anarkhis muncul justru karena tidak ada UU-nya. Kalau sudah ada UU, tindakan anarkhis tidak diperlukan lagi. Tetapi dalam implementasi UU Pornografi, bahkan UU apapun, keterlibatan masyarakat dibutuhkan untuk menunjang penegakan UU itu. Tanpa keterlibatan masyarakat, sulit UU akan berjalan baik. Hanya batas keterlibatan itu bukan untuk menangkap, merampas, memborgol orang, memukuli, memenjarakan, dan seterusnya. Cakupanya paling sebatas melaporkan pelaku, mengumpulkan bukti-bukti, atau menasehati pelaku agar tidak melakukan ini itu. Semua itu sebatas wewenang rakyat biasa, bukan mengambil tugas polisi.


Anti Hukum Islami

Sebelum UU Pornografi diundangkan, Fraksi PDIP dan PDS tidak ikut terlibat sidang untuk mengesahkannya. Dan banyak lagi yang menentang UU tersebut dari kekuatan-kekuatan di luar parlemen, termasuk kalangan gereja.

Kalau mau jujur, sebenarnya orang-orang itu tidak anti dengan gerakan pemberantasan pornografi. Di kalangan gereja sendiri, pornografi menjadi masalah anak muda yang memusingkan juga. Di rumah-rumah mereka sendiri, pasti anak-anaknya akan dilarang mengakses situs-situs porno yang berisi pose-pose wanita telanjang, gambar alat seksual, adegan senggama, dst. Pasti dan pasti mereka akan merasa jijik dengan semua itu. Kecuali kalau moralnya sudah sama-sama rusaknya.

Tetapi mengapa mereka seperti benci sekali dengan UU Pornografi, padahal kalau disahkan pasti akan menguntungkan keluarga mereka juga?

Alasannya sederhana, UU Pornografi dianggap identik dengan “Perda-perda Syariah”, yaitu aturan-aturan yang bernuansa Hukum Islam. Itu sebenarnya intinya. Mereka ketakutan, kalau UU Pornografi diloloskan, nanti kalangan aktivis Islam akan menuntut yang lain lagi, misalnya pendirian Bank Sentral Syariah, pendirian Mahkamah Hukum Pidana Syariah, penggantian Pancasila dengan Rukun Islam, penggantian UUD 1945 dengan Al Qur’an dan Sunnah, dan ujungnya berdirilah Negara Islam Indonesia (NII). (Sambil mereka bayangkan, atas semua itu para aktivis Islam akan tertawa lebar-lebar…ha ha ha. Seperti dalam film kartun bajak laut).

Mereka anggap UU Pornografi ini sebagai kendaraan yang ujung-ujungnya ialah mendirikan Negara Islam di Indonesia. Mereka semua ketakutan, sebab kalau berdiri Negara Islam, mereka khawatir nanti setiap orang non Muslim akan dipancungi satu per satu; setiap orang wajib shalat lima waktu, mereka akan didampingi polisi yang akan terus memantau gerak-geriknya selama 24 jam, kalau sekali mereka berbuat salah, langsung dihukum berat, seperti dipukul, dipotong tangan, digantung, atau dirajam. Pendek kata, mereka telah terserang horor sangat mengerikan, sebab kebanyakan membaca Nights Mare.

Bagi kalangan kapitalis, penegakan Syariat Islam (apalagi pendirian Negara Islam) lebih mengerikan lagi. Mereka akan berbuat apapun untuk menghalangi semua itu, sebab hal ini menyangkut masa depan eksploitasi ekonomi di Indonesia. Keberadaan Syariat Islam bisa dianggap sebagai barrier (dinding) yang sangat berbahaya. Para kapitalis juga ada di balik gerakan anti RUU Pornografi ini.

Sebenarnya itu alasannya. Maka tidak heran jika kalangan gereja mendukung penuh gerakan anti RUU Pornografi itu. Disini pula kita bisa memahami mengapa Si Mbah Dur sangat emosi dengan RUU tersebut. Padahal setahu saya, pihak-pihak di parlemen itu tidak ada satu pun yang secara bicara tentang Syariat Islam. Rata-rata bicara substansi moral, bukan soal Syariat. Bahkan, kalangan PAN sendiri seperti dikatakan Sutrisno Bachir, lebih suka dengan Islam inklusif bukan Islam pro Syariat Islam. Para pendukung Syariat Islam umumnya ada di luar parlemen, bukan di dalam. Ini yang tidak dipahami oleh orang-orang anti UU Pornografi.

Tapi ya terserah bagaimanapun keinginan mereka. Setuju silakan, tidak juga tidak mengapa. Nanti pada akhirnya, kalau tidak ada kata sepakat, ya harus voting. Mudah-mudahan dalam voting, suara anggota dewan bermoral bisa mengalahkan yang anti moral. Allahumma amin.


Dilema Gerakan Islam

Ada sebuah tulisan menarik di majalah Sabili, beberapa waktu lalu. Ia ditulis oleh Hery Nurdi, Pemred Sabili. Dalam tulisan itu Hery menyorot sebuah kasus menarik di parlemen Turki. Singkat cerita ada seorang anggota parlemen dari PKP Turki yang mengajukan proposal tentang pentingnya kaum wanita Turki diperbolehkan memakai jilbab. Anggota dewan itu wanita dan tidak berjilbab, dalam proposalnya dia tidak memakai dalil-dalil Syariat tetapi mengumpulkan data-data realitas sosial dari berbagai sumber. Meskipun titik-tolaknya moralitas, tetap saja proposal itu ditolak, sebab dituduh berbau Islam.

Kenyataan di atas sangat sering terjadi di Indonesia. Meskipun kita membawa ide-ide moral murni, tanpa embel-embel Syariat Islam, ia bisa dicurigai sebagai bagian dari upaya Islamisasi. Kalau mau jujur, Soeharto dijatuhkan tahun 1998 lalu juga karena tuduhan dia mendukung Islamisasi, dan para mayoritas aktivis Islam mendukung penjatuhan Soeharto tersebut. Dan kini, sekedar untuk meloloskan UU Pornografi saja, susahnya setengah mati.

Gerakan moral untuk kebaikan masyarakat selalu dituduh Islamisasi. Penuduhnya tidak jauh-jauh, yaitu komunitas Islam phobia yang sejak tanggal 18 Agustus 1945 sampai saat ini tidak kenal lelah menentang setiap yang menguntungkan Ummat Islam. Semua ini hanyalah “parade perlawanan” yang dipertahankan dari generasi ke generasi. Wajah dan bentuknya bisa beda, tetapi esensinya sama.

Saya tertarik dengan pemikiran Hery Nurdi. “Tidak memakai label Islam dituduh pro Syariat Islam, berlabel Islam dituduh Islamisasi. Jadi, mengapa tidak sekalian saja terang-terangan membela Islam? Toh, berlabel Islam atau tidak, tetap saja kita dituduh,” begitu kurang lebih logika Hery. Saya kira, ada benarnya juga pemikiran itu. Sudahlah, ke depan kita tidak usah basa-basi lagi. Langsung saja, lugas, tegas, tidak multi tafsir. Sebut saja, “Kami membela Islam! Titik!” Nah, cara demikian kayaknya lebih OK. Daripada terus paranoid, lebih baik sekalian mengaku membela Islam. Percuma “bermain cantik”, kalau akhirnya dicurigai juga. Soal nanti bagaimana hitam-putihnya di parlemen, ya itu dikembalikan ke skill politik masing-masing.

Lagi pula, secara akidah, percayakah Anda bahwa orang-orang Islam phobia itu memiliki hati yang tulus, sifat pemurah, kasih-sayang, empati tinggi, rasa keadilan, dan sebagainya? Siapa yang mengatakan hal itu? Apakah Allah dan Rasul-Nya? Sungguh wajar apa yang mereka lakukan selama ini, wong memang stelan hatinya sudah seperti itu (kecuali yang diberi hidayah oleh Allah). Sampai kapan Anda berharap mereka akan lembut hatinya, pro nilai-nilai Islami? Kalau pro, mereka tentu tidak akan bersikap phobia terhadap Islam. Phobia = anti, iya tho?

Terimakasih Pak Hery, moga idenya bisa ditangkap oleh wakil-wakil gerakan Islam di Parlemen. Walhamdulillah Rabbil ‘alamin. Wallahu a’lam bisshawaab.


Bandung, 20 Ramadhan 1429 H.


Abu Muhammad Waskito.

http://abisyakir.wordpress.com



Demo Menolak RUU Pornografi

Fotografer: Bagus Kurniawan
Warga Yogyakarta tergabung Forum Yogyakarta Untuk Keberagaman (YUK!) menggelar aksi menolak disahkannya RUU Pornografi di halaman DPRD DIY di Jl Malioboro Yogyakarta, Senin (22/9/detik).

Forum Yogyakarta Untuk Keberagaman (YUK!) menolak RUU Poronografi karena dianggap bertentangan semangat keberagaman dan multikultur masyarakat Indonesia.




Tarian Bali Tolak RUU Pornografi
Fotografer: Gede Suardana

Demo menolak RUU Pornografi kembali terjadi di Bali. Kali ini unjuk rasa dimeriahkan dengan tarian-tarian Bali dan diikuti oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Acara digelar di depan gedung DPRD Bali dan Gubernurpun mendukukung Penolakan RUU-APP, Selasa (23/9/detik).

(swaramuslim.com)

Luar Bisa, Bush Pidato Ahmadinejad Kasih Jempol Terbalik !

Ahmadinejad yang juga duduk di antara peserta sidang menunjukkan ketidaksukaannya saat Bush berpidato. Dia melambaikan tangan kepada orang-orang di sampingnya kemudian menebar senyum. Menoleh ke arah seorang pengawal saat Bush berpidato, Ahmadinejad terlihat satu kali mengacungkan jempolnya ke bawah. Tanda itu umum diartikan sebagai simbol tak setuju. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengacungkan jempol terbalik sebagai tanda tak setuju ketika Presiden AS George W Bush berpidato di depan peserta sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tadi malam. Dalam pidato selama 22 menit itu, Bush di antaranya menyebut Iran sebagai sponsor terorisme global. Bush yang tinggal 119 hari lagi menjabat sebagai Presiden sempat mendapat aplaus selama 10 detik dari para hadirin saat dia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk melawan aksi bom bunuh diri, penculikan, dan taktik teror lain. Ahmadinejad yang juga duduk di antara peserta sidang menunjukkan ketidaksukaannya saat Bush berpidato. Dia melambaikan tangan kepada orang-orang di sampingnya kemudian menebar senyum. Menoleh ke arah seorang pengawal saat Bush berpidato, Ahmadinejad terlihat satu kali mengacungkan jempolnya ke bawah. Tanda itu umum diartikan sebagai simbol tak setuju. Dalam pidatonya, Bush mengatakan, rezim seperti Syria dan Iran senantiasa mendukung terorisme. "Tetapi, jumlah mereka terus turun dan mereka akan terus terisolasi dari dunia," kata Bush. Ia mengatakan, kekuatan internasional harus terus berupaya melawan ambisi nuklir Korut dan Iran. Bush mengungkapkan, meskipun PBB pernah menentang invasi AS ke Irak, para anggota PBB harus bersatu untuk memperjuangkan suksesnya demokrasi. Dan dia mengecam Rusia yang menyerang Georgia dengan menyebut tindakan itu melanggar piagam PBB. Tidak mau kalah Ahmadinejad berulang kali menegaskan bahwa berbagai kebijakan luar negeri AS justru memicu aksi terorisme. Ia menambahkan, intervensi militer AS ke seluruh dunia malah menyebabkan ambruknya pasar keuangan global. Ahmadinejad pun tidak akan menggubris seruan AS dan negara-negara barat untuk menghentikan program nuklirnya. Ia bersumpah militer Iran akan "memotong tangan" siapa pun yang akan menghancurkan fasilitas nuklirnya. Ahmadinejad mengatakan, terorisme meluas dengan cepat di Afganistan karena AS masih bercokol di Irak, enam tahun setelah rezim Presiden Saddam Hussein digulingkan. "Kerajaan Amerika di dunia menuju akhir perjalanan dan penguasa setelahnya harus membatasi intervensi mereka pada wilayah perbatasan mereka sendiri," kata Ahmadinejad. Dia menuduh AS memulai perang di Irak dan Afganistan untuk memenangkan pemilu Presiden George W Bush. Ia pun mengecam upaya AS dan negara-negara Barat untuk menghentikan program nuklir Iran. Ahmadinejad juga menghujat Israel. Ia mengatakan, rezim Zionis itu di ambang kehancuran. Obama ikut sewot Calon Presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Barack Obama, mengecam sikap anti-Zionis dan anti-AS oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. "Saya mengecam keras pidato kebencian Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di PBB, dan saya menyesalkan bahwa ia memiliki suatu landasan kebencian dan anti-Semitis," kata Obama dalam suatu pernyataan. "Ancaman dari program nuklir Iran adalah sangat berbahaya. Kini saatnya rakyat AS bersatu memberlakukan sanksi kuat guna meningkatkan tekanan terhadap rezim Iran," kata Obama. Dalam pidatonya, Ahmadinejad mengutuk Israel dan sekutu kuatnya, AS, dan mengatakan, "Rezim Zionis sedang dalam keruntuhan dan tidak ada jalan baginya untuk keluar dari lobang yang ia gali sendiri bersama para pendukungnya." "Kekaisaran AS di dunia kian mendekati ujung jalannya." (dakta.com)

Luar Bisa, Bush Pidato Ahmadinejad Kasih Jempol Terbalik !


http://dakta.com/mitsa1/foto_berita/iran.jpgAhmadinejad yang juga duduk di antara peserta sidang menunjukkan ketidaksukaannya saat Bush berpidato. Dia melambaikan tangan kepada orang-orang di sampingnya kemudian menebar senyum. Menoleh ke arah seorang pengawal saat Bush berpidato, Ahmadinejad terlihat satu kali mengacungkan jempolnya ke bawah. Tanda itu umum diartikan sebagai simbol tak setuju. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengacungkan jempol terbalik sebagai tanda tak setuju ketika Presiden AS George W Bush berpidato di depan peserta sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tadi malam. Dalam pidato selama 22 menit itu, Bush di antaranya menyebut Iran sebagai sponsor terorisme global. Bush yang tinggal 119 hari lagi menjabat sebagai Presiden sempat mendapat aplaus selama 10 detik dari para hadirin saat dia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk melawan aksi bom bunuh diri, penculikan, dan taktik teror lain. Ahmadinejad yang juga duduk di antara peserta sidang menunjukkan ketidaksukaannya saat Bush berpidato. Dia melambaikan tangan kepada orang-orang di sampingnya kemudian menebar senyum. Menoleh ke arah seorang pengawal saat Bush berpidato, Ahmadinejad terlihat satu kali mengacungkan jempolnya ke bawah. Tanda itu umum diartikan sebagai simbol tak setuju. Dalam pidatonya, Bush mengatakan, rezim seperti Syria dan Iran senantiasa mendukung terorisme. "Tetapi, jumlah mereka terus turun dan mereka akan terus terisolasi dari dunia," kata Bush. Ia mengatakan, kekuatan internasional harus terus berupaya melawan ambisi nuklir Korut dan Iran. Bush mengungkapkan, meskipun PBB pernah menentang invasi AS ke Irak, para anggota PBB harus bersatu untuk memperjuangkan suksesnya demokrasi. Dan dia mengecam Rusia yang menyerang Georgia dengan menyebut tindakan itu melanggar piagam PBB. Tidak mau kalah Ahmadinejad berulang kali menegaskan bahwa berbagai kebijakan luar negeri AS justru memicu aksi terorisme. Ia menambahkan, intervensi militer AS ke seluruh dunia malah menyebabkan ambruknya pasar keuangan global. Ahmadinejad pun tidak akan menggubris seruan AS dan negara-negara barat untuk menghentikan program nuklirnya. Ia bersumpah militer Iran akan "memotong tangan" siapa pun yang akan menghancurkan fasilitas nuklirnya. Ahmadinejad mengatakan, terorisme meluas dengan cepat di Afganistan karena AS masih bercokol di Irak, enam tahun setelah rezim Presiden Saddam Hussein digulingkan. "Kerajaan Amerika di dunia menuju akhir perjalanan dan penguasa setelahnya harus membatasi intervensi mereka pada wilayah perbatasan mereka sendiri," kata Ahmadinejad. Dia menuduh AS memulai perang di Irak dan Afganistan untuk memenangkan pemilu Presiden George W Bush. Ia pun mengecam upaya AS dan negara-negara Barat untuk menghentikan program nuklir Iran. Ahmadinejad juga menghujat Israel. Ia mengatakan, rezim Zionis itu di ambang kehancuran. Obama ikut sewot Calon Presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Barack Obama, mengecam sikap anti-Zionis dan anti-AS oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. "Saya mengecam keras pidato kebencian Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di PBB, dan saya menyesalkan bahwa ia memiliki suatu landasan kebencian dan anti-Semitis," kata Obama dalam suatu pernyataan. "Ancaman dari program nuklir Iran adalah sangat berbahaya. Kini saatnya rakyat AS bersatu memberlakukan sanksi kuat guna meningkatkan tekanan terhadap rezim Iran," kata Obama. Dalam pidatonya, Ahmadinejad mengutuk Israel dan sekutu kuatnya, AS, dan mengatakan, "Rezim Zionis sedang dalam keruntuhan dan tidak ada jalan baginya untuk keluar dari lobang yang ia gali sendiri bersama para pendukungnya." "Kekaisaran AS di dunia kian mendekati ujung jalannya." (dakta.com)

Surat dari Bekas “Artis Porno”


mantan aktris porno mengaku bisa keluar dari dunia gelap bernama 'industri pornografi’ dan memilih menjadi aktivis melawan ekploitasi seksual terhadap gadis-gadis muda Amerika.

Gadis cantik, bertubuh seksi dan mata yang membangkitkan gairah seakan-akan berkata "i want You". Itu kesan yang terlihat di setiap sampul film porno. Tapi, bisa jadi itulah tipuan terbesar sepanjang masa.

Inilah kisah dan pengakuan Shelley Luben tentang masa buruk dan seluk beluk industri maksiat itu. Tulisan ini diturunkan sebagai pelajaran bagi kita semua. Terutama para aktivis yang “menurut mata” terhadap dampak industri pornografi.

Percayalah, Aku tahu !!

“Aku dulu pernah melakukannya sepanjang waktu dan aku melakukannnya karena Nafsuku akan kekuasaan dan kecintaanku kepada uang. Aku tidak pernah menyukai seks. Bahkan Aku tidak menginginkannya dan faktanya aku lebih banyak minum Jack Daniels (jenis minuman alkohol import original. Sejenis Jhonny Walker yang juga masuk Indonesia, red) daripada bersama para pria yang dibayar seperti aku untuk "berpura-pura" di film.

Ya Benar tidak ada diantara kami –gadis-gadis blonde yang menyukai being in porn movie. Kami benci disentuh oleh orang asing yang sama sekali tidak peduli dengan kami. Kami benci dianggap rendah oleh mereka, laki-laki dengan keringat dan bau busuknya. Beberapa diantara kami sering sampai muntah di kamar mandi saat break syuting. Sedangkan yang lainnya berusaha menenangkan diri dengan merokok Marlboro tanpa henti.

Tapi porn industry (industri pornografi) ingin agar kamu selalu berpikir kalau kami artis porno sangat menyukai seks. Mereka ingin kamu percaya bahwa kami senang dilecehkan seperti binatang dalam berbagai jenis adegan di film.

Kenyataannya, artis porno sering tidak tahu apa saja adegan yang akan mereka lakukan saat pertama kali datang ke lokasi syuting dan kami hanya diberi dua pilihan oleh produser: "Lakukan atau Pulang Tanpa Bayaran. Kerja atau tidak akan bisa kerja lagi."

Iya memang benar kami punya pilihan.

Beberapa diantara kami memang sangat memerlukan uang. Tapi kami dimanipulasi, dipaksa bahkan diancam.

Beberapa diantara kami terjangkit AIDS karena profesi ini. Atau tertular herpes dan berbagai macam penyakit kelamin lain yang sukar disembuhkan. Salah seorang artis film porno setelah syuting dengan menahan sakit sepanjang hari setelah sampai dirumah menembak kepalanya dengan pistol.

Kebanyakan dari artis porno mungkin berasal dari keluarga yang berantakan dan pernah mengalami pelecehan seksual dan perkosaan dari keluarga atau tetangganya sendiri. Saat kami kecil kami hanya ingin bermain dengan boneka, bukan mendapatkan trauma saat seorang laki-laki dewasa berada diatas tubuh kami.

Jadi sejak kecil kami belajar bahwa seks bisa membuat kami berharga. Dan dengan semua pengalaman mengerikan itu kami menipu kalian di depan kamera padahal sebenarnya kami membenci di setiap menitnya.

Karena trauma itu kebanyakan artis porno hidupnya tergantung kepada alkohol dan narkotika. Dan hidup kami juga selalu diliputi ketakutan akan terjangkit HIV atau penyakit kelamin lainnya seperti; Herpes, gonorrhea, syphilis, chlamydia, dll. setiap hari menghantui kami.

Menurut catatan Shelley dalam situs web nya. Sebelas bintang pornografi mati akibat HIV, bunuh diri, pembunuhan dan obat pada tahun 2007. Antara 2003 dan 2005, 976 orang pemain dilaporkan dengan 1.153 hasil positif STD. 66% dari pemain pornografi terkena Herpes, penyakit yang tak dapat disembuhkan.

Memang setiap bulan kami diperiksa tapi kamu tahu, kalau hal tersebut tidak akan bisa mencegah kami tertular penyakit-penyakit mematikan itu. Selain penyakit, adegan syuting tidak kalah mengerikannya, banyak dari kami mengalami luka sobek atau luka pada organ tubuh bagian dalam kami.

Diluar syuting kami sering berharap bisa menjalani hidup yang normal. Tapi sangat sulit menjalin hubungan yang normal dengan laki-laki ‘biasa’, maka dari itu kebanyakan dari kami menikah dengan sutradara film porno atau menjalani hidup sebagai lesbian.

Buat aku, momen yang tidak akan terlupakan adalah ketika tanpa sengaja anak perempuanku melihat ibunya yang telanjang sedang berciuman dengan gadis lain. Anakku pasti akan terus mengingatnya juga.

Pada hari yang lain kami bisa berubah seperti zombie dengan botol bir di tangan kanan dan gelas wisky di tangan kiri. Kami tidak suka bersih-bersih jadi sering kali kami harus menyewa pembantu untuk membersihkan kotoran kami. Selain itu artis porno benci memasak sendiri. Biasanya kami memesan makanan yang kemudian kami muntahkan lagi karena kebanyakan dari kami menderita bulimia, semacam gejala lapar yang tidak pernah terpuaskan.

Bagi artis porno yang memiliki anak, kami adalah ibu yang paling buruk. Kami menjerit dan bahkan memukul anak kami tanpa alasan. Seringkali saat kami begitu mabuknya sampai-sampai anak kami yang berumur 4 tahun yang menyeret kami dari lantai. Dan ketika ada tamu (kebanyakan karena alasan seks) kami harus mengunci anak kami terlebih dulu dikamar dan menyuruh mereka untuk diam.

Kalau aku biasa membekali anak gadisku dengan pager dan kusuruh dia menungguku di taman sampai aku selesai dengan tamuku.”

Semua Tipuan...

“Kalau kamu bisa melihat lebih dalam kehidupan artis film porno mungkin kamu akan kehilangan minat menonton film porno. Kenyataan sebenarnya kami artis film porno ingin mengakhiri semua rasa malu ini dan semua trauma dalam hidup kami. Tapi sayangnya kami tidak bisa melakukannya sendiri.

Kami berharap kalian kaum pria membantu kami, memperjuangkan kebebasan dan kehormatan kami. Kami ingin kalian memeluk kami saat kami menghapus air mata dan menyembuhkan luka di hati kami. Kami berharap kalian mau berdoa untuk kami dan semoga Tuhan akan mendengar dan mengampuni semua kesalahan kami di masa lalu.

Industri film porno tidak lebih dari “seks palsu” dan “tipuan kamera”. Percayalah…….!

[Kiriman Abidin MA diambil dari situs http://www.shelleylubben.com Tulisan ini didedikasikan oleh Shelley untuk semua aktris pornografi yang terjangkit HIV, meninggal akibat overdosis atau bunuh diri/www.hidayatullah.com]

Temui Kelompok Yahudi Ahmadinejad Desak Pembubaran Negara Israel

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, bertemu sekelompok penganut aliran keras agama Yahudi yang menginginkan pembubaran negara Israel

Hidayatullah.com-- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mendatangi para rabbi dari Neturei Karta International. Kapada kelompok organisasi anti-Zionis itu, Ahmadinejad menginginkan pembubaran negara Israel.

"Zionisme sudah sangat melemah dan, Insya Allah, akan segera hancur, dan kemudian, seluruh umat Yahudi, Muslim, dan Kristen dapat hidup dengan damai satu sama lain," kata Ahmadinejad kepada belasan rabbi dari Neturei Karta International, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kelompok tersebut adalah organisasi anti-Zionis yang mempercayai Torah, kitab suci Yahudi. Torah melarang pendirian negara Yahudi sebelum kedatangan Mesiah. Kelompok itu juga mendukung kedaulatan Palestina di tanah mereka serta pemberian ganti rugi atas kejadian di masa lalu.

Kelompok tersebut juga menyebut diri "Persatuan Yahudi Menentang Zionisme".

Ahmadinejad menyampaikan kepada mereka bahwa Zionisme adalah gerakan politik yang "mencari kekayaan dan kekuasaan" serta "mengkorupsi bumi".

Belasan rabbi yang berpakaian hitam ciri Yahudi ultra-ortodok, duduk di meja bundar bersama Ahmadinejad dan rombongannya. Setelah pertemuan di salah satu hotel di Manhattan itu, mereka berfoto bersama.

"Kami sangat bahagia karena mendapat kehormatan dan keistimewaan untuk bertemu sosok termasyur yang mengerti perbedaan-perbedaan antara Zionisme dan Judaisme," kata petinggi kelompok rabbi itu, Moshe Ber Beck, kepada Ahmadinejad.

Ahmadinejad pernah mengatakan bahwa Israel seharusnya dihapus dari peta. Dia juga mengatakan bahwa kejadian Holocaust cuma mitos.

Pada tahun 2006, pemerintahnya mengatakan konferensi yang mempertanyakan fakta jika Nazi Jerman menggunakan gas untuk membunuh enam juta Yahudi saat Perang Dunia Dua.

Juru bicara kelompok rabbi tersebut, Yisroel Dovid Weiss, mengemukakan Ahmadinejad bukan musuh bangsa Yahudi. Ribuan kaum Yahudi tinggal di Iran tanpa ketakutan.

Ahmadinejad mengakhiri pertemuan itu dengan doa bersama para rabbi dengan mengatakan "Tuhan, tolong gagalkan propaganda para Zionis, biarkanlah mereka kehilangan harapan dan jadikanlah kemenangan untuk umatMu." [ant/www.hidayatullah.com]

Foto: AFP

Meski Undang Kemarahan, Film “Anti-Islam” Tetap Dirilis Ulang di AS

Meski sudah menimbulkan kemarahan Umat Islam, sebuah film Anti Islam tetap dirilis di Amerika. Sang produser mengaku ilm ini sengaja 'menakut-nakuti' warga AS

Hidayatullah.com--Umat Islam di AS marah atas beredarnya perilisan ulang film dokumenter anti-Islam yang kontroversial di berbagai wilayah. Film ini juga dimuat di sejumlah surat kabar dengan tujuan untuk menakut-nakuti warga AS terhadap orang Muslim dan agama Islam.

Film ini bukanlah sebuah kritikan yang jujur tentang terorisme dan radikalisme. Namun film ini sengaja mengeksploitir ketakutan dan histeria dalam upaya untuk menjual konflik yang lebih besar yang pada dasarnya merupakan konflik agama," ujar Ahmed Rehad, direktur komunikasi strategis untuk Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR).

"Obsession: Radical Islam's War Against The West", adalah film dokumenter yang pertama kali diproduksi pada tahun 2006. Film ini kini dirilis ulang dan disebarluaskan ke berbagai negara bagian.

DVD film yang berdurasi 60 menit ini dimasukkan ke dalam 70 surat kabar terkemuka di Amerika. Jutaan kopinya juga dikirim ke warga Amerika melalui pengiriman surat secara langsung.

Film dokumenter ini menggambarkan tentang kampanye Islam terhadap orang Kristen, orang Amerika dan orang Barat. Film ini juga diputar di berbagai kampus di seluruh Amerika.

Film ini berisi hasil wawancara dengan sejumlah pengamat yang memiliki pandangan anti-Islam termasuk Martin Gilbert, Daniel Pipes dan Steve Emerson. Film ini juga menunjukkan rekaman berbagai serangan teror, klip-klip film dari televisi Arab dan film sejarah.

Film ini diproduksi Clarion Fund, sebuah LSM tak dikenal yang dibentuk pada 2006 oleh produsen film Kanada, Raphael Shore, yang juga penulis film dan kini tinggal di Israel.

Misi Clarion Fund yang diposkan di situs websitenya menyebutkan bahwa fokus utamanya adalah untuk membantu warga Amerika agar memahami 'ancaman paling mendesak dari Islam. Ia menyebutnya ‘Islam radikal'.

Produser film mengakui bahwa film dokumenter ini memang sengaja dimaksudkan untuk 'menakut-nakuti' warga AS. Menurut Gregory Ross, direktur komunikasi untuk Clarion Fund, waktu rilis ulang film ini sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan tragedi berdarah 2001. [slamonline/htb/www.hidayatullah.com]

Depag Bireuen Sita 20 VCD dan Buku Pemurtadan

Departemen Agama (Depag) Bireuen, Aceh, menyita sedikitnya 20 keping VCD dan sejumlah buku yang diyakini berisi upaya pemurtadan. Dikirim via Pos dari Jakarta

Hidayatullah.com--Departemen Agama (Depag) Bireuen dilaporkan menyita sedikitnya 20 keping VCD dan sejumlah buku yang diyakini berisi upaya pemurtadan karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal itu merupakan tindaklanjut dari seruan Majelis Permusyawartan Ulama (MPU) Bireuen, beberapa waktu lalu.

Kakandepag Bireuen, Drs Zulhelmi A Rahman M.Ag kepada sejumlah wartawan, Selasa (23/9) mengatakan, VCD dan buku berisikan pemurtadan karangan H Amos itu, dikirim kepada sejumlah instansi dari Jakarta pada awal Agustus lalu melalui Kantor Pos Dan Giro Bireuen.

“Buku itu ditarik dari sepuluh Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan. Seruan penarikan seluruh VCD dan buku itu disampaikan MPU setelah melihat langsung dan menelaah isi kaset dan buku di hadapan seluruh anggotanya,” terang Zulhelmi.

Dikatakan, isi VCD dan buah buku karangan sosok bernama H Amos yang mengandung unsur pemurtadan itu, dinilai sangat berbahaya serta dikhawatirkan dapat mempengaruhi aqidah anak-anak Muslim, apalagi yang bertindak sebagai da’i dalam VCD itu adalah orang yang telah diklaim murtad.

“Penceramah dalam VCD itu memutarbalikkan fakta dengan menghilangkan makna ayat Al-Quran dari arti yang sesungguhnya serta beberapa hal lainnya yang sangat bertentangan dengan kepercayaan dan ajaran agama Islam,” ujarnya.

Zulhelmi mengharapkan kepada semua kalangan masyarakat di tanah air untuk dapat saling menjaga kerukunan antar umat beragama serta tidak merusaknya dengan cara-cara yang dilakukan penceramah di VCD maupun pengarang buku pemurtadan itu.

Kepala Kantor Pos dan Giro Bireuen, Busri yang ditanyai kemarin membenarkan kiriman paket amplop yang berisikan VCD dan buku pemurtadan itu tidak tercantum alamat si pengirim. Benda itu dikirim melalui Kantor Pos Bireuen tanpa tujuan atau sasaran yang jelas.

“Slip mengiriman juga tidak ada karena pengirim telah memasukkannya ke dalam box surat setelah menempel perangko secukupnya. Kami tidak tahu ternyata itu adalah paket yang dikirim untuk menyesatkan umat,” ujar Busri.

Hingga berita ini dikirimkan, belum diperoleh informasi apakah VCD dan buku pemurtadan serupa yang disebut-sebut juga dikirim ke sejumlah mapolsek dan kantor camat di Bireuen, sudah ditarik atau sudah diserahkan kepada MPU Bireuen untuk dimusnahkan. [anl/www.hidayatullah.com]

PDS Bersedia Bahas RUU Pornografi

Setelah sebelumnya menyiratkan ketidaksetujuan, kini Partai Damai Sejahtera (FPDS) berbalik arah menyikapi pembahasan RUU Pornografi

Hidayatullah.com--Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS) berbalik arah menyikapi pembahasan Rancangan Undang-Undang Pornografi. FPDS menyatakan siap untuk mengajukan surat agar bisa terlibat kembali dalam pembahasan asalkan aspirasi keberadaan penolakan dari daerah seperti Bali, Papua, Sulawesi Utara dan lainnya diakomodir.

"PDS siap mengajukan surat untuk terlibat pembahasan RUU, asalkan pembahasannya mengakomodir substansi persoalan yaitu daerah-daerah yang menolak," kata Ketua FPDS DPR Carol Daniel Kadang kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (24/9).

Namun begitu, lanjut dia, fraksinya sedang mencari tahu perkembanganya.Pembahasan yang tidak subtasif akan menyurutkan kembali niat FPDS untuk terlibat dalam pembahasan.

"Kami sedang mencari tahu perkembangannya. Kalau hanya pembahasan titik dan koma, untuk apa terlibat," tandas Carol lagi.

Sedangkan Wakil Ketua Umum DPP PDS Denny Tewu yang mengatakan, jika hanya membuat surat secara tertulis seperti yang diinginkan ketua Pansus RUU Pornografi agar FPDS dapat terlibat kembali dalam pembahasan, bukanlah hal sulit untuk dilakukan, meski ia sendiri tidak mengetahui secara persis bahwa itu adalah bagian dari tatib di DPR.

Bagi PDS, kata Denny, yang terpenting RUU tersebut tidak melebar kepada substansi yang tidak relevan.

"Sekarang ini kan pembahasan itu melebar, makanya PDS memilih walk out. Tetapi sekarang karena ada niat baik untuk kemasalah substansi, kami ingin bergabung kembali. Lagi pula dengan adanya enam provinsi menolak mestinya RUU itu sudah batal demi hukum," kata dia.

Menurut dia, yang perlu diperhatikan dalam RUU itu adalah substansinya. Artinya bahwa penafsiran dari pornografi itu sendiri tidak melebar. Jangan sampai seperti yang sekarang terjadi di mana masih ada penafsiran yang keliru dalam RUU itu bahwa yang masuk dalam pornografi itu adalah yang membuat berahi memuncak.

"Seperti itu kan sulit. Bisa-bisa semua perempuan yang berdandan dan menarik berahi laki-laki ditangkap. Ini kan tidak benar," katanya.

Sebelumnya Ketua Pansus RUU Pornografi Balkan Kaplale mengisyaratkan akan menolak fraksi yang meninggalkan Pansus Pornografi, termasuk FPDS. Bahkan dia meminta kepada kedua fraksi itu untuk membuat permintaan secara tertulis dan ditembuskan kepada pimpinan DPR bila ingin bergabung kembali di Pansus.

"Saya juga dengar kalau dua fraksi mundur dari pansus akan rujuk kembali, Memang pansus ini main-mainan, dan bisa diseperti itukan.

Pansus ini ada dibuat resmi dan ada aturan mainnya. Saya minta mereka mengajukan permintaan tertulis dan ditembuskan kepimpinan DPR bila mau rujuk lagi. Jika tidak akan saya usir, apalagi tidak meminta maaf," ujar dia. [sind/www.hidayatullah.com]

Hasan Tiro Akan Pulang ke Aceh Setelah Idulfitri

Hidayatullah.com-- Setelah berpuluh-puluh tahun menetap di Swedia, pemimpin Tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Tgk Muhammad Hasan Di Tiro, direncanakan akan pulang ke Aceh setelah Hari Raya Idulfitri 1429 Hijriah atau 11 Oktober 2008.

Kepulangan tokoh sentral GAM atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Nanggroe ini tidak terkait dengan agenda politik apa pun. Hasan Tiro pulang ke Aceh karena sangat rindu kampung halamannya yang telah ditinggalkan sejak 32 tahun lalu.

Informasi tentang kepulangan tokoh yang mendeklarasikan perjuangan Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 ini disampaikan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Muzzakir Manaf kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (24/9).

“Wali pulang untuk berziarah dan bersilaturahmi dengan rakyat Aceh. Beliau sudah lebih 32 tahun tidak melihat Aceh. Beliau sudah sangat rindu kampung halamannya,” ujar Muzakkir Manaf yang didampingi Jurubicara KPA Pusat, Ibrahim bin Syamsuddin KBS.

Ia juga membantah pemimpinnya yang telah berusia 87 tahun itu pulang atas undangan pihak lain termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang saat ini sedang menyiapkan Rancangan Qanun Wali Nanggroe.

“Kepulangan pemimpin kami ini tidak ada kaitannya dengan undangan pihak lain, tapi karena ada keinginannya sendiri. Dan ini tidak ada kaitan dengan kepentingan politik apapun,” katanya.

Muzakkir Manaf yang juga mantan Panglima Militer GAM yang saat ini menjabat Ketua Partai Aceh (PA) ini menyebutkan, pihaknya saat ini juga sedang mempersiapkan tim pengawal untuk mengamankan perjalanan Hasan Tiro selama di Aceh. Untuk itu mereka juga bekerjasama dengan polisi.

“Kami telah berkoordinasi dengan aparat berwajib dan meminta pengawalan dari polisi. Selain itu, untuk pengamanan wali kami juga mengerahkan puluhan Satgas KPA dan Satgas Partai Aceh,” ungkapnya.

Ditanyakan berapa lama dan apa saja agenda Hasan Tiro selama berada di Aceh, Muzakkir menyatakan, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti berapa lama Hasan Tiro berada di Aceh.

Demikian juga mengenai agenda kegiatan, ia juga belum bisa memastikan karena belum ada jadwal yang pasti. Tapi, yang jelas Hasan Tiro akan menuju ke kampung halamannya di Tiro, Kabupaten Pidie.

Diharapkannya, kepulangan Hasan Tiro yang merupakan warga negara Swedia tersebut bisa memperkuat perdamaian dan MoU Helsinki yang kini sedang berjalan di Aceh. [anl/www.hidayatullah.com]

Foto: Kunjungan Pieter Feith dan Justin Davies ke Stockholm pada hari Rabu, tanggal 11 Oktober 2006 untuk bertemu dan melaporkan hasil kerja Aceh Monitoring Mission (AMM) kepada Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro di Swedian

NU Berharap 1 Syawal Seragam


" Kebersamaan umat cukup penting dengan tidak segera mengumumkan kepastian Idul Fitri meskipun hitungan hisab dan hasil rukyah sudah ada. Agar kita tidak semuanya menjadi panik," kata Ketua Lajnah Falaqiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri.

Nahdatul Ulama (NU) pada tanggal 29 September 2008 akan mengadakan rukyah di 55 titik di seluruh Indonesia. Dengan rukyah ini, NU optimis hari raya Idul Fitri akan bisa dirayakan secara seragam.

"NU telah mempersiapkan diri melakukan rukyah di 55 titik dari Sabang sampai Merauke di tempat-tempat strategis seperti pantai bahkan di tengah laut dengan alat yang sederhana sampai yang paling tinggi," ujar Ketua Lajnah Falaqiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri.

Ghazalie mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2008).

Pelaksanaan rukyah ini akan didukung oleh 99 ahli rukyah bersetifikat nasional serta para alim ulama dan ahli hisab. Rukyah ini diadakan untuk mengoreksi hasil hisab yang sudah diketahui sejak jauh-jauh hari.

Kemudian PBNU akan memutuskan 1 Syawal 1429 Hijriah pada 29 September 2008. PBNU akan mengumumkan 1 Syawal setelah pengumuman sidang isbat pemerintah.

"Kebersamaan umat cukup penting dengan tidak segera mengumumkan kepastian Idul Fitri meskipun hitungan hisab dan hasil rukyah sudah ada. Agar kita tidak semuanya menjadi panik," kata Ghazalie.

NU berharap penentuan hari raya Idul Fitri harus mempertimbangkan 4 aspek yaitu aspek syar'i, astronomi, geografis dan politis

"Harapan itu cukup beralasan mengingat adanya keseragaman dalam mengawali puasa Ramadan 1429 H. Keseragaman ini menjadi motivasi menuju satu Idul Fitri," pungkasnya. (dakta.com)

Allahu Akbar! Israel Di Ambang Kehancuran


Kekalahan Israel dalam perang 33 hari melawan pejuang Hizbullah di Lebanon, ternyata berdampak serius bagi kondisi dalam negeri Israel. Perlahan tapi pasti rezim Zionis itu jatuh dalam krisis multi dimensi, mulai dari krisis kepercayaan, ekonomi dan politik !

Krisis makin mendalam ketika Perdana Menteri Ehud Olmert harus berurusan dengan pengadilan karena terlibat kasus suap, hingga akhirnya menyatakan mundur sebagai ketua Partai Kadima, partai yang saat ini berkuasa di Israel.

Pernyataan mundur Olmert memaksa Partai Kadima melakukan pemilihan ketua baru, dimana Tzipi Livni Menteri Luar Negeri Israel keluar sebagai pemenang. Namun kemenangan Livni, bukan kemenangan mutlak karena pemilihan ketua partai kemarin hanya diikuti setengah dari anggota partai, yang menunjukkan adanya perpecahan di tubuh partai yang didirikan mantan PM Ariel Sharon itu.

Sampai hari ini, Livni masih melakukan lobi-lobi tidak resmi terhadap seluruh elemen politik di Israel, termasuk partai Likud pimpinan Benyamin Netanyahu yang menjadi rival utama Partai Kadima, untuk membentuk pemerintahan. Dan nampaknya Livni mengalami kesulitan untuk menggalang koalisi karena sampai hari ini belum ada tanda-tanda pemerintahan koalisi Livni akan segera terbentuk. Sementara tenggang waktu 42 hari untuk membentuk pemerintahan baru, terus melaju dan Presiden Shimon Peres sudah mendesak Livni agar segera menyusun pemerintahan baru itu.

Israel masuki masa kritis

Para analis politik berpendapat Israel saat ini sedang berada dalam masa-masa kritis karena terjadi kevakuman dan ketidakstabilan politik di dalam negerinya. Israel tinggal bersiap diri untuk memasuki tahap paling berbahaya di dalam negerinya berupa fraksi politik dan perang kekuasaan antara partai-partai yang saling cari pengaruh.

Indikasi ini sudah terbaca dari sikap Benyamin Netanyahu yang jelas-jelas menunjukkan sikap keengganannya untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan Livni. Netanyahu lebih menginginkan pelaksanaan pemilu sebelum dibentuk pemerintahan yang baru. Sementara di partai berpengaruh lainnya, Partai Buruh terjadi perpecahan suara antara yang mendukung pemerintahan koalisi Livni dan mendukung Netanyahu. Dan perlu diingat, di tubuh Partai Kadima sendiri telah terjadi friksi.

Yang jelas, jika Livni gagal membentuk pemerintahannya, Presiden Israel bisa menginstruksikan orang lain untuk melakukannya, atau yang paling pahit parlemen Israel mengabulkan percepatan pemilu.

Jika Livni berhasil membentuk pemerintahan baru, ia masih haru menghadapi tantangan-tantangan berat. Antara lain krisis ekonomi Israel sebagai dampak dari krisis finansial secara global. Meski perekonomian Israel didukung perusahaan-perusahaan berteknologi canggih, namun di level masyarakatnya terjadi kesejangan sosial yang cukup dalam antara yang kaya dan yang miskin. Ketimpangan sosial ini adalah konsekuensi yang harus dibayar Israel karena mulai meninggalkan konsep sosialis dan egalitarian ke konsep perekonomian kapitalis.

Tantangan berat lainnya, Livni harus bisa mengakomodir aspirasi para politisi yang memiliki sikap berbeda-beda dalam menyikapi masalah Palestina. Persoalan berat jika Livni harus menghadapi para politisi yang menginginkan kebijakan keras terhadap masalah Palestina, sementara Livni termasuk orang yang lunak dalam menangani masalah Palestina. Livni bahkan mendukung penarikan mundur Israel dari wilayah pendudukan Tepi Barat, demi terwujudnya solusi dua negara.

Ramalan bahwa akan terjadi blunder politik di Israel, tidak terlalu berlebihan. Israel akan mengalami fenomena kekisruhan politik dalam beberapa hari mendatang. Pembentukan pemerintahan baru tidak menjamin bisa mengatasi krisis negara ilegal yang berdiri tahun 1948 itu. Krisis di Israel ini, akankah ini menjadi titik terang bagi negosiasi-negosiasi perdamaian Palestina-Israel untuk mewujudkan Negara Palestina yang merdeka dan independen? Seharusnyalah, otoritas pemerintahan Palestina memanfaatkan situasi ini untuk lebih kuat melakukan tekanan pada Israel agar mengakhiri penjajahan dan penindasannya terhadap bangsa Palestina. (dakta.com)

Titip Anak Jadi Caleg Di Banteng Gemuk


Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kabarnya banyak yang kecewa karena proses pencalegan penuh nepotisme. Sebab anak, istri, dan famili para elit PDIP yang diprioritaskan duduk di daftar caleg nomor urut jadi. Akibatnya banyak kader partai yang sejak lama berjuang tergeser atau tercoret dari daftar.

Sumber detikcom di PDIP menyebutkan, elit DPP PDIP yang menitipkan anaknya di nomor urut jadi antara lain, Adang Ruchiyatna, Jacob Nuwa Wea, Theo Syafi'i, Sutjipto, Agnita Singadikane, Mangara Siahaan, dan Alexander Litaay. Selebihnya para pengurus DPP memasukkan istri atau keponakan untuk duduk di daftar nomor urut atas caleg dari PDIP.

"Kader yang sakit hati ini mengancam memboikot pilihan partai dalam pilpres mendatang," jelas sumber tersebut.

Sementara itu, Beathor Suryadi, caleg PDIP, mengatakan, kekecewaan itu cukup beralasan. Sebab dalam penetapan caleg di setiap dapil tidak ada uji kompetensi.

"Seharusnya ada debat kualitas untuk menentukan caleg yang akan duduk di nomor urut atas. Sehingga ada ruang kesempatan bagi seluruh kader," jelas caleg yang akan bersaing dengan Taufiq Kiemas di dapil Jawa Barat 2.

Tapi persoalannya, kata Beathor, di setiap dapil dibutuhkan caleg yang punya uang untuk menggerakkan mesin partai. Sehingga anak-anak pengurus DPP atau keluarganya dilibatkan.

"Kalau di satu dapil hanya berisi aktivis semua, tanpa ada yang memiliki uang, mesin politik tidak akan jalan," pungkas Beathor (dakta.com)

Produk Susu Cina Berbahaya yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)


Mulai hari ini semua produk makanan dan minuman mengandung susu asal China ditarik dari peredaran. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban,� ujar Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Dalam surat Kepala BPOM kepada asosiasi peritel Indonesia bernomor PO.04.01.1.4970 per 23 September 2008 disebutkan, ada 28 jenis produk makanan dan minuman mengandung susu dengan 12 merek yang harus disita.

Asosiasi peritel Indonesia diminta menindaklanjuti surat tersebut dengan menarik produk tersebut dari peredaran, melakukan penyegelan, kemudian melaporkannya ke BPOM.

Dalam surat Kepala BPOM kepada asosiasi peritel Indonesia bernomor PO.04.01.1.4970 per 23 September 2008 disebutkan, ada 28 jenis produk makanan dan minuman mengandung susu dengan 12 merek yang harus disita.

Produk yang harus ditarik dari peredaran antara lain
Jinwel Yougoo, susu fermentasi rasa jeruk.

Jinwel Yougoo aneka buah;

Jinwel Yougoo tanpa rasa;

Guozhen, susu bubuk full cream;

Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa cokelat;

Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa vanila;

Oreo Stick Wafer.

Oreo Coklat Sandwich Cookies,

M&M�s kembang gula cokelat susu,

Snicker�s (Biskuit-Nougat lapis cokelat),

Dove Choc kembang gula cokelat,

Dove Choc,

Natural Choice yoghurt flavoured ice bar,

Yili Bean Club matcha red bean ice bar,

Yili Bean club red bean ice bar,

Yili Prestige Chocliz, dan Yili Chestnut ice bar.

Selain itu, produk Nestle Dairy Farm UHT pure milk,

Yili High Calcium low fat milk beverage,

Yili high calcium milk beverage,

Yili pure milk 205 ml,

Yili pure milk 1 liter,

Dutch Lady Strawberry flavoured milk,

White Rabbit creamy candy,dan

Yili Choice dairy frozen yoghurt bar (kembang gula).

Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Thomas Darmawan menegaskan, jumlah makanan dan minuman yang mengandung susu dari China relatif kecil. Menurut dia, sebagian besar produk makanan dan minuman berasal dari dalam negeri. �Masyarakat nggak perlu panik dengan adanya penarikan produk makanan dan minuman asal China,�katanya. [www.hidayatullah.com, dakta.com]