15 Januari 2009

Tidak Akui Israel, PBB"Emoh"Ketemu Hamas

Ban Ki-Moon tidak bertemu dengan perwakilan Hamas. Sebab, PBB mengikuti negara Barat lain yang tidak bersedia melakukan kontak langsung dengan Hamas. Sebab, kelompok militan yang memenangkan Pemilu Palestina itu dinilai tidak mengakui Israel dan memilih jalan kekerasan. Betulkah Hamas Senang kekerasan..??

Upaya perundingan Israel dengan Hamas yang dimediasi Mesir di Kairo, masih berlangsung hingga kini. Kamis (15/1), Israel akan mengirimkan ketua tim perunding Armis Gilad, ke Kairo. Namun, Perserikatan Bangsa Bangsa tidak bersedia bertemu dengan tim perunding Hamas.

Seperti dilansir BBC para pejabat Israel bersuara positif atas peran penengah yang sedang dilakukan Mesir. Israel berupaya menekankan tuntutan utama mereka, yaitu diakhirinya penyeludupan senjata ke Jalur Gaza lewat perbatasan antara Gaza dengan Mesir.

Sementara pejabat Mesir yang bertemu dengan perwakilan Hamas mengatakan telah ada kemajuan. Namun, seorang juru bicara Hamas yang ikut dalam pertemuan menolak memberi rincian pembicaraan mereka.

Di sisi lain, PBB justru menolak bertemu Hamas. Hari ini, Sekjen PBB Ban Ki-Moon, yang juga berada di Kairo akan menuju Jerusalem, untuk melanjutkan upaya diplomasi mengakhiri konflik .

Ban Ki-Moon tidak bertemu dengan perwakilan Hamas. Sebab, PBB mengikuti negara Barat lain yang tidak bersedia melakukan kontak langsung dengan Hamas. Sebab, kelompok militan yang memenangkan Pemilu Palestina itu dinilai tidak mengakui Israel dan memilih jalan kekerasan.

�Harus ada gencatan senjata yang bertahan lama antara Israel dengan Hamas,� kata Ban Ki-Moon, yang kedatangannya di jerusalem justru di saat pertempuran tengah gencar terjadi.

(dakta.com)

Biadab,Warga Gaza jadi Tameng Israel

Pasukan Israel agak kewalahan juga menghadapi serangan pejuang Palestina. Mereka pun menjadikan penduduk sipil tak bersenjata di Jalur Gaza sebagai perisai untuk berlindung.tentara Israel juga menjatuhkan bom di satu rumah yang diketahui di dalamnya terdapat anak-anak dan wanita.

"Ini adalah hal yang biasa dilakukan oleh tentara Israel untuk memasuki rumah, mengunci keluarga di dalam kamar di lantai bawah tanah dan menggunakan rumah peristirahatan sebagai pangkalan militer, seperti untuk posisi para penembak jitunya," kata suratkabar The Guardian mengutip pernyataan Donatella Rovera, seorang penyelidik Amnesti Internasional di Israel.

"Ini adalah kasus mutlak penggunaan perisai manusia," tegasnya kepada harian itu sebagaimana dikutip IINA, Kamis (15/1).

Pada pekan lalu, Amnesti menuduh negara Yahudi itu menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng manusia. Rovera mengatakan bukan pertama kalinya Israel menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia dalam serangan-serangannya. Pasukan Israel sudah melakukannya selama bertahun-tahun dan mereka mengulangi lagi di Gaza sekarang.

Dalam beberapa kasus yang didokumentasikan dengan baik, pasukan Israel memaksa penduduk sipil Palestina, dengan todongan senjata. Mereka juga menggunakan warga Palestina yang diancam untuk mencari pejuang-pejuang Palestina dengan mendekati rumah mereka dan kemudian meminta mereka untuk menyerah.

Pada tahun 2005, Mahkamah Agung Israel melarang praktek demikian militernya, yang menggunakan rakyat sipil Palestina sebagai perisai manusia dalam melakukan serangan-serangannya. Penggunaan perisai manusia dalam konflik dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa.

Rovera juga menuduh pasukan negara Yahudi itu melakukan kejahatan-kejahatan perang dengan menggunakan senjata-senjata yang menyebabkan kematian yang tinggi, di antara 1,6 juta penduduk Gaza.

"Terjadi serangan tanpa henti dan tidak proporsional lagi, dan dalam beberapa kasus mereka melakukan serangan membabibuta," terangnya.

Mereka juga menggunakan senjata yang tak boleh digunakan di daerah-daerah yang padat penduduk, karena hal itu akan mengakibatkan kematian penduduk sipil, kata penyelidik dari Amnesti Internasional itu.

Dijelaskan, tentara Israel juga menggunakan rudal-rudal canggih yang bisa memandu terhadap mobil yang sedang bergerakpun, dan mereka memilih menggunakan senjata-senjata lain, atau memutuskan untuk menjatuhkan bom di satu rumah yang diketahui di dalamnya terdapat anak-anak dan wanita.

"Ini sangat, sangat jelas melanggar hukum internasional," tegasnya.

Pengamat HAM Human Right Watch (HRW) menuduh Israel menggunakan fosfor putih, senjata kimia yang bisa membakar habis tubuh manusia sampai ke tulang-tulangnya, ditembakkan ke Gaza.

Pada Konvensi Ketiga mengenai Konvensi Larangan-larangan Senjata 1980,penggunaan fosfor putih sebagai senjata, bahkan pada target-target militer yang di dekatnya terdapat pusat penduduk dilarang.

John Ging, direktur operasi UNRWA di Gaza Selasa menyerukan perlunya dilakukan investigasi penuh atas laporan-laporan mengenai penggunaan senjata-senjata ilegal itu oleh Israel, dalam perang yang telah berlangsung 18 hari itu. Dia juga mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat sipil di Gaza, seperti yang dituntut oleh Konvensi Jenewa 1949.

(dakta.com)

Simpati Itu Justru Dari Negara Sekuler...

Simpati terhadap Palestina tampaknya juga datang dari Amerika Latin. Presiden Bolivia Evo Morales memutuskan menghentikan hubungan diplomatik negaranya dengan Israel setelah serangan ke Gaza. Kok Negara islam dan pemimpinnya, khususnya dunia arab tidak ada suara ? Jangan-jangan mereka senang saudaranya di bantai ?!

"Bolivia memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Mengingat serangan brutal terhadap kemanusiaan ini, Bolivia akan menghentikan hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Morales seperti dikutip Reuters, Rabu (14/1/2009).

Sebelumnya, rekan dekat Morales, Presiden Venezuela Hugo Chavez, telah mengusir duta besar Israel dari negaranya pada 6 Januari lalu sebagai bentuk protes atas serangan Israel ke Gaza.

"Kejahatan yang dilakukan Pemerintah Israel mempengaruhi perdamaian dan stabilitas dunia," lanjut Morales. Dia juga menyebut serangan Israel itu sebagai 'genosida.'

Namun pihak Israel mengaku belum memperoleh konfirmasi dari Pemerintah Bolivia. "Kami belum menerima pernyataan resmi dari Pemerintah Bolivia," ujar pejabat konsulat Israel di Bolivia, Roberto Nelkenbaum.

Nelkenbaum mengaku 'terkejut dan sedih' atas keputusan Morales tersebut. Sebab kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik yang baik selama lebih dari 50 tahun.

(dakta.com)

Osama Serukan Jihad, Obama Ketakutan

"Bin Laden dan al Qaeda merupakan ancaman nomor satu kita jika menyangkut keamanan Amerika," kata Obama kepada wartawan di Washington seperti diberitakan AFP, Kamis (15/1/2009). Katanya perubahan, kok malah tantang Perang ?

Presiden terpilih AS Barack Obama merasa perlu untuk berkomentar mengenai seruan jihad melawan Israel yang dilontarkan Osama bin Laden melalui rekaman audio. Dikatakan Obama, al Qaeda dan Osama tetap menjadi ancaman nomor satu bagi keamanan AS.

Komentar itu disampaikan Obama usai pertemuan dengan Wakil Presiden Joseph Biden dan Senator Republik Lindsey Graham, yang baru kembali dari perjalanan ke Pakistan, Afghanistan dan Irak.

"Bin Laden dan al Qaeda merupakan ancaman nomor satu kita jika menyangkut keamanan Amerika," kata Obama kepada wartawan di Washington seperti diberitakan AFP, Kamis (15/1/2009).

Hal itu disamp"Kita akan mengerahkan segenap kekuatan kita untuk memastikan bahwa mereka tidak bisa menciptakan tempat persembunyian yang aman untuk bisa menyerang rakyat Amerika. Intinya itu," imbuh Obama.

Pernyataan itu disampaikan Obama setelah munculnya rekaman audio berdurasi 22 menit yang berjudul "Seruan jihad untuk menghentikan agresi di Gaza."

Dalam rekaman itu, Osama menyerukan umat muslim untuk melakukan jihad melawan Israel. Pemimpin jaringan al Qaeda itu juga mengecam pemerintah Arab yang tidak bertindak menghadapi serangan Israel di Gaza.

dakta.com

Setelah Usir Dubes, Mereka Putuskan Diplomatik

Pemerintah Venezuela memutus hubungan dengan Israel. Pemutusan hubungan diplomatik ini sebagai protes atas serangan militer Israel di Jalur Gaza. Chavez merupakan pengkritik keras Amerika Serikat dan Israel. Pemimpin Venezuela itu menyebut agresi Israel di Gaza sebagai "holocaust" warga Palestina.


"Venezuela pastinya telah memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan negara Israel mengingat penyiksaan rakyat Palestina tak berperikemanusiaan yang dilakukan otoritas Israel," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Venezuela seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/1/2009).

Pekan lalu, Presiden Venezuela Hugo Chavez mengusir Duta Besar Israel dari Venezuela. Pengusiran itu sebagai respons atas agresi militer Israel di Gaza.

Chavez merupakan pengkritik keras Amerika Serikat dan Israel. Pemimpin Venezuela itu menyebut agresi Israel di Gaza sebagai "holocaust" warga Palestina.

Serangan militer Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina. Menurut kelompok HAM Palestina, sekitar 670 korban tewas adalah warga sipil. Di pihak Israel, 13 orang telah terbunuh akibat serangan roket Hamas. Mereka terdiri dari 10 tentara Israel dan 3 warga sipil.

dakta.com

Mengapa Yahudi Mengincar Bocah-Bocah Palestina?

13 Januari 2009

Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang diketahui, setelah lewat dua minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 900 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.

Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Alquran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan

 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Alquran. Tak ada main video-game atau mainan-mainan bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.(Prince Muhammad/eramuslim)

Brigade Izzuddin Alqassam Tembak Jatuh Helikopter Apache Israel

13 Januari 2009

Gaza (arrahmah.com) - Brigade Izzuddin Al Qassam berhasil menembak jatuh helekopter militer Israel saat Israel mengerahkan tentara cadangannya ke Jalur Gaza. Kami berhasil menembak jatuh helikopter milik zionis Israel di perbatasan Gaza," sebagaimana diberitakan di laman islamtoday.

Pengumuman tersebut disampaikan setelah beberapa hari yang lalu para mujahidin Palestina berhasil menjatuhkan pesawat pengintai milik Israel. Keberhasilan para mujahidin menjatuhkan pesawat milik Israel ini setelah mereka menggunakan senjata anti pesawat.

"Senjata anti pesawat tersebut akan mentargetkan pesawat milik zionis Israel," tambahnya.

Penggunaan senjata anti pesawat oleh para mujahidin Palestina tersebut juga dikuatkan oleh salah seorang sumber militer Israel kepada surat kabar Israel, menurut mereka, para mujahidin baru pertama kali ini menggunakan senjata anti pesawat.

"Penggunaan senjata tersebut adalah yang pertama kalinya pada pekan terakhir ini sejak kami melancarkan serangan ke Jalur Gaza," kutip laman islamtoday.

Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menilai penggunaan senjata anti pesawat tersebut merupakan perkembangan yang serius dan sangat membahayakan bagi militernya.(Prince Muhammad/Arrahmah.Com)