01 Desember 2008

Umat islam Demo, Pejabat malah "tugas Luar"

Sebanyak 200 umat islam yang tergabung dalam Aliansi Front Anti Pemurtadan Kota bekasi hari ini, jumat 28/11/08 mendatangi kantor walikota bekasi. Mereka meminta agar pemerintah kota bekasi bertanggung jawab atas keluarnya surat rekomendasi yang di tanda tangani oleh Walikota Bekasi H.Muchtar Muhamad atas penyelenggaraan acara " Bekasi Berbagi Bahagia" yang ternyata memiliki Modus Kristenisasi.

Dalam aksinya mereka berkumpul terlebih dahulu di Masjid islamic center bekasi. Setealah itu mereka bergerak menuju kantor walikota bekasi yang terletak di JL.Ahmad yani kota bekasi.

Sepanjang jalan, tak henti-hentinya mereka berorasi secara bergantian yang intinya mengecam tindakan pemkot dan meminta membubarkan yayasan mahanaim selaku penyelenggara acara ini.

Beberapa aktivis islam juga sempat membentangkan Poster dan spanduk yang mengecam kristenisasi gaya baru, lewat kegiatan sosial. Mereka juga meminta agar umat islam lebih waspada terhadap aksi mereka yang ingin memperkeruh kerukunan umat beragama.

Namun sesampainya di kantor walikota tidak ada satu pun pejabat pemkot yang menemui mereka. Alhasil mereka mengaku kecewa atas tindakan ini.

Menurut informasi dilapangan, plh walikota bekasi Tjandra Utama yang juga Sekda bekasi saat demo berlangsung tengah berada di bogor. Sementara walikota bekasi dan wakilnya tengah menunaikan ibadah haji.

Kepada wartawan, Tjandra menyatakan pihaknya tidak dapat membubarkan yayasan mahanaim karena hal itu merupakan kewenangan pusat. Namun dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Departemen agama untuk membicarakan masalah ini.

Sementara itu, sebelum meninggalkan kantor walikota aktivis umat islam ini sempat membacakan pernyataan sikap yang berisi:

1. Mengutuk acara "Bekasi Berbagai Bahagia" karena memperdaya umat dan bersikap tidak jantan dalam menyebarkan agamanya.

2.Menuntut yayasan Mahanaim meminta maaf terhadap umat islam di bekasi dan umat islam indonesia atas aksi pemurtadan yang mereka lakukan.

3.Mendesak agar yayasan mahanaim di bubarkan.

4. Meminta agar walikota berhati-hati dalam memberikan izin terhadap kegiatan yang dapat meresahkan umat

5.Menghimbau agar umat islam dapat bersikap lebih waspada terhadap aksi pemurtadan dalam bentuk apapun.

(dakta.com)

Jangan Berharap dengan Obama ?!

Sejak Barack Husein Obama terpilih menjadi Presiden AS, banyak yang berharap kelak politik luar negerinya akan lebih lunak dan menghargai HAM daripada pendahulunya Presiden George W Bush. Namun bagi Pengamat politik dan mantan Pilot US Air Force, Jerry D Gray, justru nantinya Obama akan lebih berbahaya daripada Bush terutama dalam urusan dengan dunia Islam.

�Kabinet Obama saja sudah menunjukkan lebih berbahaya daripada kabinet Bush. Terbukti Hillary Clinton yang sangat rasialis diangkat sebagai Menlu. Sedangkan Robert H Gates tetap dalam posisi sebagai Menhan. Saya kira baru kali ini dalam sejarah AS, Presiden berganti tetapi Menhan tetap menjabat,� tegas Jerry D Gray di hadapan ratusan hadirin pada diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK) ke 42 yang mengangkat tema �Dunia Islam, Perlukah Berharap pada Obama� di Gedung Intiland Tower Jakarta, Rabu (26/11).

Diskusi yang dibuka Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al Khaththath tersebut juga menghadirkan A Syafi�i Ma�arif (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah), M Shoelhi (wartawan Republika dan penulis buku �Diambang Keruntuhan Amerika�) dan Erma Pawitasari (alumnus Boston University) serta M Luthfi Hakim (host).

Menurut Jerry D Gray yang telah masuk Islam tersebut, Obama sangat pro Yahudi, dan memang setiap Presiden AS dapat lolos setelah mendapat rekomendasi dari sejumlah organisasi Yahudi AS seperti AIPAC, Shimon Weisental Foundation, Rochofeller Foundation dan sebagainya. Bahkan sebelum terpilih menjadi Presiden, dalam sebuah AIPAC Meeting di Washington, Obama pernah berucap: � Siapa musuh Israel juga musuh saya dan musuh AS. Sekarang musuh yang paling dekat adalah Iran�. Dengan komentarnya tersebut, Jerry D Gray sangat yakin Iran akan dijadikan sasaran berikutnya setelah Irak dan Afghanistan.

Sedangkan data lain tentang kejahatan kaum Yahudi AS dengan mengerikan diungkapkan Jerry D Gray. Menurutnya, dalam sebuah World Economic Report yang terbit tahun 2000 lalu disebutkan, kaum Yahudi AS siap melakukan pembunuhan terhadap 2 miliar penduduk bumi non kulit putih dengan cara apapun, termasuk dengan cara lunak maupun keras seperti sterilisasi, invasi militer seperti Irak dan Afghanistan dan sebagainya.

Sementara itu dalam seminar tersebut terjadi perdebatan sengit antara Ahmad Syafii Ma�arif dengan Erma Pawitasari. Pasalnya Syafii mendukung liberalisme, pluralisme dan demokrasi ala AS, sedangkan Erma justru menolaknya. Sebab Erma beranggaran nilai-nilai ideologi yang diajarkan Islam jauh lebih baik daripada ketiga nilai sekuler ideologi Barat tersebut. Terbukti Presiden Bush meski dikenal religius, namun ternyata memerintahkan invasi militer ke Afghanistan dan Irak yang korbannya mencapai hampir satu juta penduduk sipil yang tak berdosa. Pembantaian tersebut menunjukkan meksi terlihat religius, tetapi sesungguhnya Presiden Bush merupakan penganut sekuler murni.

(suara-islam.com)

Simpati Lewat Iklan, Rakyat Makin Cerdas

Partai politik berlomba-lomba mengiklankan diri melalui media massa. Meski diberondong dengan iklan gencar, rakyat tidak akan gampang dibodohi karena mereka sudah cerdas. Parpol yang isi iklannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan tetap tidak akan dipilih.

"Rakyat sudah cerdas. Jangan dibodohi dengan iklan-iklan seperti itu," ujar Ketua MPR yang juga anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid saat ditemui dalam acara Dialog Bersama PKS di Kafe De Surau, Jl Mahendradatta, Denpasar, Bali, Jumat (28/11/2008).

Menurut Hidayat, sebuah parpol yang beriklan harus mampu merealisasikan pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Jika tidak, iklan itu akan sia-sia saja. Rakyat tidak akan tergoda. Bahkan rakyat akan menghukum parpol tersebut dengan tidak memilihnya.

"Kalau beriklan harus sama baiknya dengan yang diiklankan. Sebab kalau hanya baik di
di iklan, tapi rakyat melihat di lapangan perilakunya tidak baik seperti di iklan,
tentu rakyat akan apatis. Rakyat akan menghukumnya dengan tidak memilihnya," terang Hidayat.Partai politik berlomba-lomba mengiklankan diri melalui media massa. Meski diberondong dengan iklan gencar, rakyat tidak akan gampang dibodohi karena mereka sudah cerdas. Parpol yang isi iklannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan tetap tidak akan dipilih.

"Rakyat sudah cerdas. Jangan dibodohi dengan iklan-iklan seperti itu," ujar Ketua MPR yang juga anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid saat ditemui dalam acara Dialog Bersama PKS di Kafe De Surau, Jl Mahendradatta, Denpasar, Bali, Jumat (28/11/2008).

Menurut Hidayat, sebuah parpol yang beriklan harus mampu merealisasikan pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Jika tidak, iklan itu akan sia-sia saja. Rakyat tidak akan tergoda. Bahkan rakyat akan menghukum parpol tersebut dengan tidak memilihnya.

"Kalau beriklan harus sama baiknya dengan yang diiklankan. Sebab kalau hanya baik di
di iklan, tapi rakyat melihat di lapangan perilakunya tidak baik seperti di iklan,
tentu rakyat akan apatis. Rakyat akan menghukumnya dengan tidak memilihnya," terang Hidayat.Partai politik berlomba-lomba mengiklankan diri melalui media massa. Meski diberondong dengan iklan gencar, rakyat tidak akan gampang dibodohi karena mereka sudah cerdas. Parpol yang isi iklannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan tetap tidak akan dipilih.

"Rakyat sudah cerdas. Jangan dibodohi dengan iklan-iklan seperti itu," ujar Ketua MPR yang juga anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid saat ditemui dalam acara Dialog Bersama PKS di Kafe De Surau, Jl Mahendradatta, Denpasar, Bali, Jumat (28/11/2008).

Menurut Hidayat, sebuah parpol yang beriklan harus mampu merealisasikan pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Jika tidak, iklan itu akan sia-sia saja. Rakyat tidak akan tergoda. Bahkan rakyat akan menghukum parpol tersebut dengan tidak memilihnya.

"Kalau beriklan harus sama baiknya dengan yang diiklankan. Sebab kalau hanya baik di
di iklan, tapi rakyat melihat di lapangan perilakunya tidak baik seperti di iklan,
tentu rakyat akan apatis. Rakyat akan menghukumnya dengan tidak memilihnya," terang Hidayat.Partai politik berlomba-lomba mengiklankan diri melalui media massa. Meski diberondong dengan iklan gencar, rakyat tidak akan gampang dibodohi karena mereka sudah cerdas. Parpol yang isi iklannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan tetap tidak akan dipilih.

"Rakyat sudah cerdas. Jangan dibodohi dengan iklan-iklan seperti itu," ujar Ketua MPR yang juga anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid saat ditemui dalam acara Dialog Bersama PKS di Kafe De Surau, Jl Mahendradatta, Denpasar, Bali, Jumat (28/11/2008).

Menurut Hidayat, sebuah parpol yang beriklan harus mampu merealisasikan pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Jika tidak, iklan itu akan sia-sia saja. Rakyat tidak akan tergoda. Bahkan rakyat akan menghukum parpol tersebut dengan tidak memilihnya.

"Kalau beriklan harus sama baiknya dengan yang diiklankan. Sebab kalau hanya baik di
di iklan, tapi rakyat melihat di lapangan perilakunya tidak baik seperti di iklan,
tentu rakyat akan apatis. Rakyat akan menghukumnya dengan tidak memilihnya," terang Hidayat.

(dakta.com)