14 Januari 2009

Nggak Punya Malu, Bush Masih Menyangkal

Selama kepemimpinannya, Bush banyak dikritik karena perang Irak dan Afghanistan. Belum lagi soal krisis ekonomi dan defisit anggaran AS yang mendekati US$ 1 triliun. Namun Bush tetap percaya diri di akhir masa jabatannya. Bush bersikeras dirinya telah bertindak untuk membuat Amerika aman dan menyebarkan kebebasan.

Presiden AS George W Bush sebentar lagi bakal lengser. Dalam konferensi pers terakhirnya di Gedung Putih, Bush membantah kepemimpinannya telah merusak imej moral AS di dunia.

Selama kepemimpinannya, Bush banyak dikritik karena perang Irak dan Afghanistan. Belum lagi soal krisis ekonomi dan defisit anggaran AS yang mendekati US$ 1 triliun.

Namun Bush tetap percaya diri di akhir masa jabatannya. Bush bersikeras dirinya telah bertindak untuk membuat Amerika aman dan menyebarkan kebebasan. Bush sama sekali tak menghiraukan rating popularitasnya yang anjlok.

Bush bahkan menyimpulkan masa jabatannya selama 8 tahun sebagai "catatan bagus, kuat". Bush bahkan membela diri menanggapi klaim bahwa dirinya telah merusak reputasi AS di mata dunia.

"Saya sangat tidak setuju dengan penilaian bahwa citra moral kita telah rusak," tegas Bush dalam konferensi pers di Gedung Putih seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (13/1/2009).

"Mungkin saja rusak di kalangan sejumlah elit, namun orang-orang masih paham bahwa Amerika membela kebebasan, bahwa Amerika merupakan negara yang memberikan harapan yang begitu besar," tutur Bush.

"Saya tidak akan mengkhawatirkan soal poplaritas. Yang akan saya khawatirkan adalah konstitusi AS dan membuat rencana-rencana untuk memudahkan mengetahui apa yang dipikirkan musuh," kata Bush.

"Terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk membela catatan yang akan terus saya pertahankan karena saya pikir itu catatan yang bagus, kuat," pungkas Bush.

dakta.com

FAKTUR