05 Januari 2009

Aksi Semakin Meluas, PBB Makin Tak Berdaya

Demo anti-Israel terus terjadi di negara-negara di dunia. Di Libanon dan Turki misalnya, aksi protes menentang serbuan Israel ke Gaza dilakukan oleh ribuan orang.

Di Yaman, sejumlah pendemo anti-Israel menyerang beberapa rumah warga Yahudi di Provinsi Omran, Yaman utara. Mereka memecahkan kaca-kaca jendela dan melempari rumah-rumah itu dengan batu. Demikian diungkapkan pejabat-pejabat keamanan Yaman seperti dilansir News.com.au, Senin (5/1/2009). Setidaknya 1 warga Yahudi terluka dalam insiden itu.

Di Libanon, polisi harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan sekitar 250 pendemo yang berkumpul di luar gedung Kedubes AS di Beirut. Dalam aksi demo lainnya di Beirut, ribuan orang berkumpul di luar gedung PBB.

Di Turki, lebih dari 5 ribu orang menggelar aksi anti-Israel di Istanbul. Massa mengibarkan bendera Palestina dan membakar patung Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden AS George W Bush.

Di Istanbul, polisi juga terpaksa membubarkan sekelompok pendemo yang melemparkan telur-telur ke Konsulat Israel.

Di Maroko, puluhan ribu orang berkumpul di Rabat, ibukota Maroko. Mereka menggelar aksi damai untuk memprotes serangan Israel ke Palestina. Kepolisian Maroko memperkirakan, aksi tersebut diikuti sekitar 50 ribu orang.

Setidaknya 500 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangan militer ke Gaza pada 27 Desember lalu. Komunitas internasional mengutuk agresi Israel tersebut dan menyerukan negara Yahudi itu untuk menghentikan aksinya.

Ada keranda mayat dari bambu diselimuti kain putih. Di atasnya terdapat foto Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) Ban Ki Moon seukuran kertas A4.

Sementara itu sebuah Keranda yang menunjukkan matinya perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM) di PBB itu diletakkan di depan gerbang Gedung Menara Thamrin, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2009).

Di depannya, ada tiga orang 'Palestina'. Seorang laki-laki memakai sorban dari kafiyeh, laki-laki lain memakai bendera Palestina, dan seorang lagi perempuan berjilbab putih mengenakan hem coklat.

Mereka terlihat terjatuh, dua orang 'Israel' dengan senapan dari kayu menembaki mereka hingga jatuh tersungkur 'tak bernyawa'.

Aksi teaterikal sekitar 7 menit itu dipersembahkan sekitar 50 Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (GMPI) yang berunjuk rasa di depan kantor PBB perwakilan Indonesia yang terletak di Menara Thamrin itu.

Spanduk berukuran 5 meter x 90 cm putih bertuliskan 'Stop Imperialisme! Ganyang Israel!' dengan cat pilox merah dan hitam turut menghiasi.Dalam aksinya mereka mendesak agar PBB bisa bertindak sesuai wewenangnya untuk mengakhiri agresi Israel kepada rakyat Palestina. Menurut mereka jika PBB tidak mengerti wewenangnya, maka mereka meminta agar PBB Dibubarkan.

dakta.com

Hamas Serang Israel, 5 Tewas dan 29 Luka

Gerakan Hamas menyampaikan kabar kepada bangsa Arab dan Islam tentang tewas dan lukanya puluhan serdadu Israel yang berusaha merangsek ke Jalur Gaza melalui darat Sabtu malam (3/1) setelah delapan hari menyerang Jalur Gaza bertubi-tubi melalui udara.

Muhamma Nazzal, anggota biro politik Hamas menegaskan dalam pernyataan di TV bahwa informasi yang diterima Hamas bahwa adalah sejumlah besar pasukan Israel tewas dan luka-luka ketika pertamai melakukan serangan darat ke Jalur Gaza. Pimpinan Hamas ini menegaskan bahwa perang di tiga titik darat perbatasan Gaza oleh Israel menghadapi perlawanan sengit dari perlawanan Palestina. Faksi-faksi perlawanan Palestina sudah siap menghadapi serbuan darat Israel ke Jalur Gaza.

Sejumlah media Israel menyebutkan bahwa lima serdadu Israel tewas dan lebih dari 29 dari mereka luka-luka dalam sebuah peristiwa ledakan besar di perkampungan Zaitun utara Jalur Gaza. Perlawanan Palestina menyebutkan bahwa ledakan itu dari sebuah bom milik mereka seberat 50 kg.

Mengawali serangan darat Israel, Batalion Izzudin Al-Qassam menyerukan kepada pejuang Palestina untuk memberbanyak doa dalam menghadapi serangan Israel. Mereka mengancam Israel akan memberikan nasib sulit. Al-Qassam menegaskan bahwa Israel mulai mendekat perangkat darat yang dipasang oleh perlawanan Palestina.

Al-Qassam juga menegaskan bahwa mereka membutuhkan doa dari warga Palestina untuk perlawan agar mampu memukul mundur pasukan Israel dair Jalur Gaza. Warga Jalur Gaza di kampung Zaitun menegaskan bahwa perang antara perlawanan Palestina dan Israel berlangsung sangat sengit. Meski pasukan Israel dilengkapi dengan senjata lengkap dan dikawal oleh pesawat udara dan bom cahaya namun pasukan darat Israel tidak bisa maju karena perlawanan pejuang Palestina yang begitu sengit.

dakta.com